Lihat ke Halaman Asli

KKN LeX 2023 Kerjasama LPPM UM Surabaya dan Singaphore Polytechnic

Diperbarui: 8 Oktober 2023   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Pribadi

Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya Holy Ichda Wahyuni menyebut KKN LeX (Learning Express) 2023 menjadi hal baru yang luar biasa karena Mahasiswa dituntut untuk berfikir secara instan untuk memberika solusi dan memecahkan permasalahan dalam masyarakat. Holly menyatakan hal ini setelah mengikuti dan terjun menyaksikan langsung proses yang dilakukan dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan KKN LeX 2023 oleh Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surabaya yang bekerjasama dengan Singaphore Polytechnic di Gendung ATT Tower Lantai 13 Universitas Muhammadiyah Surabaya, Senin -Jum'at (25 September -- 06 Oktober 2023).

Kegiatan ini diikuti 61 peserta, diantaranya 31 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya dan 30 dari Singaphore Polytechnic. Dari peserta tersebut kemudian dibagi menjadi saling berpasangan untuk saling membantu dalam proses desain thingking learning.

Ketua pelaksana KKN LeX 2023 Holy Ichda Wahyuni menyampaikan, sebelum terlaksananya kegiatan ini, panitia telah melakukan pendaftaran calon peserta KKN LeX 2023.

"Peserta yang terpilih untuk mengikuti kegiatan adalah 31 peserta dari 40 pendaftar yang ada, sebelumnya telah ada seleksi bertahap, mulai dari seleksi berkas hingga seleksi wawancara" ujar Holly Ichda Wahyuni ketua pelaksana kegiatan Lex 2023.

Kedatangan peserta dari SP (Singaphore Polytechnic), diterima di Gedung G Universitas Muhammadiyah Surabaya. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Wakil Rektor 4 Dr. Mundakir, S. Kep., Ns., M. Kep. beserta jajaran lainnya.

Holy menjelaskan, rangkaian kegiatan KKN LeX dimulai dengan Pembukaan dan pengenalan budaya di daerah yang nantinya akan menjadi tempat oservasi dan pengumpulan data. Dalam KKN LeX pembelajaran yang digunakan menggunakan metode Design Thinking Learning untuk mengungkapkan wawasan dan mengidentifikasi kebutuhan komunitas akar rumput di luar negeri yang belum terpenuhi.

Topik permasalahan yang diambil pada KKN LeX ini adalah pertanian siwalan dan produksi batik. Sedangkan tema yang diambil adalah tentang keamanan kerja, lingkungan, dan peningkatan produktifitas dari topik yang diambil.

"Setiap kelompok dibagi kedalam tema masing-masing sehingga setiap kelompok memiliki prototype yang berbeda-beda. Berbagai inovasi telah diusulkan mulai dari alat untuk canting agar tangan tidak melepuh, aalat untuk membantu keamanan petani siwalan saat memanen buah siwalan dan air siwalan (nira), hingga di topik lingkungan dan sustinability kulkas ramah lingkungan yang disebut Kool eh".

Berbincang-bincang langsung dengan petani siwalan dan produsen batik

Setelah survei awal serta perancangan pertanyaan, selanjutnya dalah sesi wawancara dan pengumpulan data. Dalam kegiatan ini mahasiswa terjun secara langsung untuk berbincang-bincang dann menyaksikan secara langsung proses panen buah, air siwalan, serta pembuatan batik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline