Lihat ke Halaman Asli

Refina Nuraini

UIN Syarif hidayatullah Jakarta

Madrasah, Lebih dari Sakadar Agama

Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Madrasah merupakan sebuah kata dalam bahasa Arab yang artinya sekolah. Asal katanya yaitu "darasa" (baca: darosa) yang artinya belajar. Di Indonesia, madrasah dikhususkan sebagai sekolah (umum) yang kurikulumnya terdapat pelajaran-pelajaran tentang keislaman.

Selama ini, madrasah seringkali diidentikkan dengan lembaga pendidikan yang fokus pada pengajaran agama. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Seiring berjalannya waktu, madrasah telah mengalami transformasi yang signifikan. Kurikulum yang diajarkan tidak hanya mencakup ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum lainnya. Madrasah modern telah membuktikan bahwa pendidikan agama dan pendidikan umum dapat berjalan beriringan, bahkan saling melengkapi.

Kurikulum pendidikan di madrasah umumnya terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  • Pendidikan Agama Islam (PAI): PAI merupakan komponen utama dalam kurikulum pendidikan di madrasah. PAI bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang Islam kepada siswa, serta menanamkan nilai-nilai Islam dalam diri mereka. Materi PAI di madrasah mencakup Al-Qur'an, Hadis, Fiqih, Aqidah, Akhlaq, Sejarah Islam, dan Budaya Islam.

  • Pendidikan Umum: Pendidikan umum di madrasah bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar kepada siswa yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau memasuki dunia kerja. Pendidikan umum di madrasah mencakup mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Sains, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Seni Budaya.

  • Pendidikan Keterampilan: Pendidikan keterampilan di madrasah bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada siswa yang dapat mereka gunakan untuk menunjang kehidupan mereka. Pendidikan keterampilan di madrasah dapat berupa keterampilan komputer, menjahit, membatik, tata boga, dan lain sebagainya.

Keberhasilan siswa madrasah, seperti: dua siswa MTsN 2 Maros yang lolos Olimpiade Sains Nasional 2024 Tingkat Provinsi di Bidang IPA, dan juga siswa MAN IC Gowa Juara 1 Lomba Debat Pilkada 2024, merupakan bukti nyata bahwa madrasah memiliki potensi yang sangat besar. Prestasi ini juga menunjukkan bahwa madrasah mampu mencetak generasi muda yang berkualitas.

Tidak hanya sekedar mengajarkan pelajaran agama, madrasah juga dapat berperan sebagai agent of change dalam masyarakat, dengan memiliki tanggung jawab untuk membentuk karakter dan moralitas siswa. Hal ini sangat penting karena karakter dan moralitas yang baik menjadi landasan utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari, berinteraksi dengan sesama, dan menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. 

Zaman itu selalu berubah, maka pendidikan pun seharusnya dijalankan sesuai dengan tuntutan perubahan tersebut.. Madrasah hadir dengan memanfaatkan teknologi informasi, sehingga madrasah mampu memberikan pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Dan juga madrasah tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.

Maka sudah saatnya kita mengubah paradigma tentang madrasah yang terpaku pada anggapan bahwa "madrasah hanya mengajarkan agama". Madrasah modern telah berkembang pesat, mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan ilmu pengetahuan umum, sehingga lulusannya tidak hanya cerdas secara spiritual, tetapi juga memiliki kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Untuk itu, mari kita buang jauh-jauh anggapan bahwa madrasah itu kuno dan tidak relevan dengan zaman. Karena madrasah kini telah bertransformasi menjadi lembaga pendidikan yang inovatif, yang mampu mencetak generasi muda yang tidak hanya religius, tetapi juga kreatif, kritis, dan siap menghadapi tantangan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline