Tingkatkan Peranan Orangtua dalam Pembiasaan Literasi Dini

Isu rendahnya minat baca sudah ada sejak dulu. Bahkan hingga saat ini pun, angka minat baca masyarakat Indonesia masih berada pada peringkat dua terbawah. Peningkatan minat baca tentunya tidak akan bertambah begitu saja apabila tidak ada kebiasaan mengenalkan buku sejak dini. Dalam praktiknya tentu tidak terpaku didalam akademik sekolah, orangtua justru memiliki peranan yang sangat penting dalam penerapan pembiasaan literasi dini. Literasi dini adalah kemampuan anak usia dini untuk membaca, menulis dan berhitung. Literasi anak usia dini berkembang dan diperoleh di rumah maupun lingkungan sosialnya.

Literasi di era digital bagi anak usia dini menuntut perhatian serius. Literasi dini bukan hanya menekankan kemampuan untuk membaca,menulis dan berhitung saja dengan membiasakan berliterasi apalagi sejak dini akan menciptakan pola pikir kritis dan logis, selain itu untuk mengoptimalkan anak ketika masuk sekolah mengingat saat ini pemerintah membatasi segala aktivitas di lingkungan sosial juga di dalam ranah pendidikan.

Di Tk Asy Syifaa Bandung kegiatan belajar mengajar masih belum bisa efektif di masa pandemic ini, dilihat kebijakan tersebut tertera pada surat edaran tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Pemerintah menetapkan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar termasuk TK/PAUD hingga perguruan tinggi.

Menurut salah satu orang tua siswa Tk Asy Syifaa Bandung Ia mengatakan bahwa dimasa pandemic ini perlunya kesadaran orang tua untuk sangat memperhatikan anak apalagi di usia dini, Ia juga mengatakan bahwa literasi dini itu sangat penting meskipun kadang anak susah fokus kalau dirumah, tetapi sebisa mungkin dibiasakan berliterasi sejak dini sehingga saat sekolah pun anak sudah terbiasa dan akan memudahkan pembelajaran, apalagi saat masa pandemic seperti ini pembelajaran di Tk Asy Syifaa Bandung masih belum efektif.