Lihat ke Halaman Asli

Cegah Kanker dengan Daun Sirsak

Diperbarui: 12 Desember 2022   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pixabay.com

Sirsak atau (Annona Muricata L) adalah salah satu tumbuhan yang banyak mengandung karbohidrat dan vitamin. Seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, fruktosa, kalsium dan juga protein. Pada daun sirsak juga terdapat senyawa acetogenin. Senyawa ini telah terbukti memiliki sifat antiparasit, antivirus, antiinflamasi dan antibakteri.

Batang dan daun sirsak efektif untuk menghancurkan sel kanker di dalam tubuh, hal ini dikarenakan daun sirsak mengandung banyak sekali senyawa aktif yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti mengobati asam urat, sakit punggung, eksim, rematik, maag, diabetes, hipertensi, asma, batuk dan wasir.

Kanker merupakan suatu penyakit yang terjadi karena pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh. Pertumbuhan sel yang tidak normal ini dapat merusak sel-sel normal di sekitarnya dan di bagian tubuh lainnya. Pengobatan kanker biasanya meliputi kemoterapi, pembedahan dan terapi radiasi.

Faktor yang menyebabkan kanker 

1. Faktor eksternal :

  • Radiasi
  • Radikal bebas
  • Sinar ultraviolet
  • Virus
  • Penyakit infeksi
  • Merokok
  • Bahan kimia dari makanan

2. Faktor intrinsik :

  • Genetik atau bawaan
  • Hormonal
  • Psikologis
  • Imunitas.

Daun sirsak memiliki sifat yang sama seperti kemoterapi dan memiliki kemampuan untuk membunuh sel yang berkembang biak secara tidak normal dan memungkinkannya untuk tumbuh secara normal.

Acetogenin

Acetogenin yang terkandung dalam daun sirsak memiliki kemampuan untuk menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, penurunan berat badan dan rambut rontok, seperti yang terlihat pada saat kemoterapi. Senyawa acetogenin pada daun sirsak  bertindak sebagai penghambat sumber energi untuk pertumbuhan sel kanker. Senyawa acetogenin pada daun sirsak memiliki mekanisme kerja yang mirip dengan obat kemoterapi adreamycin. 

Acetogenin dapat menghambat produksi energi ATP dalam sel kanker. Sehingga menghambat pembelahan sel kanker. Senyawa cisanonasin berpotensi mengatasi sel tumor 10.000 kali lipat dibandingkan adreamycin. Senyawa ini juga bersifat sitotoksik selektif terhadap kanker usus besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline