Lihat ke Halaman Asli

Memperoleh Kebahagian Dunia dan Akhirat dengan Berbisnis Sesuai Syariat Islam

Diperbarui: 20 Januari 2022   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkenalkan saya Refandi Mahardika Pratama. Saya belajar di Universitas Muhammadiyah Malang, program studi manajemen. Sudah selayaknya  seorang mahasiswa menyalurkan ilmu yang didapat kepada masyarakat umum guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 

Salah satu caranya adalah dengan membagikan ilmu yang didapat melalui penulisan artikel yang dibagikan di media  masa. Penulisan artikel ini juga ditujukan untuk pemenuhan tugas mata kuliah Ekonomi Islam yang diampu oleh Bapak Drs. Adi Prasetya, M. SI. Ak,CA.

Hidup bahagia adalah keinginan semua manusia yang ada di dunia ini. Menurut KBBI kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan kesenangan, ketentraman hidup secara lahir dan batin yang maknanya adalah untuk meningkatkan visi diri. 

Lalu, ditinjau dari Bahasa arab yaitu al-falah, al- fawz, sa'adah. Al-falah berasal dari kata falah yang artinya keberhasilan serta tercapainya cita cita. Keberhasilan yang dicapai adalah keberhasilan dunia dan akhirat. 

Permasalahan di masa sekarang ini banyak sekali orang terlalu berfokus  pada kebahagiaan di dunia tanpa mempedulikan keberhasilan di akhirat. 

Kita bisa lihat contohnya di masa sekarang banyak orang ingin mepercepat proses menuju kesuksesan dengan cara merugikan orang lain, melanggar hal hal yang dilarang islam. Lalu bagaimana  caranya berbisnis agar  bahagia  dunia  dan akhirat?

Meluruskan Niat

Hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah meluruskan niat berbisnis. Dalam ajaran islam suatu bisnis akan lebih ridihoi oleh Allah jika dalam awal memulainya diniatkan utuk mencari keridhaan Allah dan mendekatkan diri kepada Allah. Tujuan awal yang baik maka dalam plaksanaan bisnisnya juga akan baik pula, setiap tindakan yang akan diambil dengan mempertimbangkan keridhaan dari Allah. 

Sebagai contoh bisnis dengan niat mencari ridha Allah akan mengutamakan kepentingan pelangganya, bisnis akan didasari untung sama untung, tidak mau merugikan orang lain.

Kejujuran

Bisnis yang baik adalah berbisnis yang menerapkan prinsip kejujuran. Jujur dalam produksi dan jujur dalam menetapkan harga. Kebanyakan  orang-orang akan berbohong jika ditanya mengenai harga kulak mereka, biasanya mereka akan menjawab dengan meninggikan harga kulak agar produk mereka dibeli dengan harga mahal. Islam sangat melarang terjadinya kecurangan yang merugikan. Kejujuran juga harus dilaksanakan dalam produksi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline