Lihat ke Halaman Asli

Refalia defani

mahasiswa TI

Pengolahan Limbah Minyak Jelantah menjadi Lilin Aromaterapi di Padukuhan Ketos, Sriharjo, Imogiri, Bantul

Diperbarui: 19 September 2024   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar oleh refalia defani

Program Kerja KKN Universitas Aisyiyah Yogyakarta: Pengolahan Limbah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi di Padukuhan Ketos, Sriharjo, Imogiri, Bantul

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa di berbagai daerah. Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) juga turut aktif dalam kegiatan ini, salah satunya adalah program pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi di Padukuhan Ketos, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Bantul.

Menangani Masalah Limbah Minyak Jelantah

Minyak jelantah yang dihasilkan dari aktivitas memasak rumah tangga sering kali menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Banyak masyarakat yang belum menyadari dampak negatif dari pembuangan minyak jelantah ke tanah atau saluran air. Tim KKN UNISA melihat masalah ini sebagai peluang untuk memberikan solusi yang inovatif melalui pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.

Adapun tujuan dari program ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengurangi limbah minyak jelantah: Dengan memanfaatkan minyak jelantah, masyarakat dapat mengurangi pembuangan limbah rumah tangga yang berpotensi merusak lingkungan.
  2. Menciptakan nilai tambah ekonomi: Produk lilin aromaterapi memiliki nilai jual dan dapat menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar.
  3. Meningkatkan kesadaran lingkungan: Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap pengelolaan limbah dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Tahapan Pengolahan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi

Proses pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang diajarkan oleh tim KKN UNISA Yogyakarta terdiri dari beberapa langkah sederhana yang dapat diikuti oleh masyarakat. Berikut adalah tahapan pembuatannya:

  1. Menyiapkan Arang untuk Mengurangi Bau
    Langkah pertama adalah memasukkan minyak jelantah ke dalam wadah dan mencampurkannya dengan arang. Proses ini berlangsung selama 24 jam untuk mengurangi bau tak sedap dari minyak jelantah. Arang berfungsi sebagai penyerap bau yang tidak diinginkan.

  2. Memanaskan Minyak dan Mencampur dengan Stearin
    Setelah minyak jelantah direndam dengan arang, minyak dipanaskan di atas api kecil. Ketika sudah cukup panas, tambahkan stearin (bahan yang membuat lilin lebih padat dan mudah dibakar) ke dalam minyak. Aduk hingga campuran ini tercampur dengan sempurna.

  3. Menambahkan Pewarna
    Setelah campuran minyak dan stearin homogen, tambahkan pewarna sesuai keinginan. Pewarna ini akan memberikan tampilan menarik pada lilin yang dihasilkan.

  4. Menambahkan Essence Oil
    Setelah pewarna tercampur, tambahkan essence oil atau minyak esensial ke dalam campuran. Minyak esensial ini akan memberikan aroma khas pada lilin, sehingga lilin berfungsi sebagai aromaterapi. Beberapa pilihan aroma yang populer antara lain lavender, melati, dan citrus.

  5. Menyiapkan Sumbu dan Cetakan
    Siapkan sumbu lilin dan tempatkan di dalam wadah cetakan. Tuangkan campuran minyak jelantah, stearin, pewarna, dan essence oil yang sudah jadi ke dalam cetakan tersebut. Pastikan sumbu berada di tengah agar lilin mudah dinyalakan nantinya.

  6. Pendinginan dan Pembekuan
    Biarkan lilin dalam cetakan hingga mengeras. Proses pendinginan ini memerlukan waktu beberapa jam, tergantung pada suhu ruangan. Setelah lilin mengeras, keluarkan dari cetakan dan lilin aromaterapi siap digunakan.

Dampak Positif bagi Masyarakat Padukuhan Ketos

Program ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang, seperti:

  • Pengurangan limbah rumah tangga: Dengan memanfaatkan minyak jelantah, potensi pencemaran lingkungan dapat diminimalkan.
  • Peluang usaha baru: Produk lilin aromaterapi yang terbuat dari bahan ramah lingkungan bisa menjadi peluang usaha yang menguntungkan bagi masyarakat setempat.
  • Kesadaran lingkungan yang lebih baik: Masyarakat yang mengikuti pelatihan diharapkan dapat menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan limbah kepada orang lain di lingkungan mereka.

    Gambar oleh refalia defani

Gambar oleh refalia defani

Penutup

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline