BANDUNG BARAT -- Salah satu program kerja kelompok 59 KKN MIT-14 yaitu melakukan pemberdayaan wisata di Desa Kertawangi, yaitu Curug Pelangi. Kamis (14/7/2022).
Desa Kertawangi dijuluki sebagai desa wisata, karena di dalamnya terdapat banyak tempat wisata. Hanya saja beberapa tempat wisata yang terdapat di Desa Kertawangi masih perlu diberdayakan dan di-brandingkan lagi. Salah satu objek wisata yang berada di Desa Kertawangi yaitu Curug Pelangi.
Curug merupakan kata yang berasal dari Bahasa Sunda yang berarti air terjun. Curug Pelangi semula bernama Curug Cimahi, namun akhir-akhir ini nama Curug Pelangi lebih banyak dikenal masyarakat daripada Curug Cimahi.
Sesuai namanya, air terjun satu ini berciri khas pelangi. Terdapat dua jenis pelangi di air terjun ini, alami dan fiksi atau buatan. Uniknya pelangi di air terjun ini hanya akan muncul di waktu tertentu saja.
Pelangi alami akan muncul ketika sudah melewati jam 12 siang dan perlahan akan menghilang ketika memasuki waktu sore hari. Ketika masuk waktu sore hari, pelangi buatan akan terlihat menghiasi sepanjang jalan anak tangga dan air terjun itu sendiri yang akan terlihat hingga waktu malam hari.
Untuk mencapai air terjun ini, pengunjung harus merogoh kocek sekitar Rp. 15.000/orangnya. Setelah itu pengunjung harus berjalan kaki menapaki sekitar 500 anak tangga untuk mencapai air terjun ini.
Namun pengunjung tidak perlu khawatir karena di beberapa titik, pengelola Curug Pelangi telah menyediakan tempat istirahat juga spot foto bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan air terjun dari ketinggian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H