Kota Batu-Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Sebagian pelaku UMKM cenderung mengabaikan pentingnya melakukan pencatatan keuangan, sehingga kelola keuangan tercampur antara kebutuhan modal kerja dengan kebutuhan rumah tangga, sehingga tidak teridentifikasi berapa laba riil yang didapatkan dari penjualan.
Kendala yang sering dihadapi oleh para pelaku UMKM dalam membuat penyusunan laporan keuangan adalah tidak semua pelaku UMKM memiliki latar belakang akuntansi. Atas dasar hal tersebut, mahasiswa KKN UM membuat produk buku elektronik yang berisi tata cara melakukan Pembukuan Keuangan Sederhana yang mudah diaplikasikan bagi pemula. Buku ini berisi catatan arus kas, catatan stok, catatan hutang piutang, catatan laba rugi, dan penutupan pembukuan.
Sasaran program kerja ini adalah pelaku UMKM penerima bantuan dana Jatim Puspa. Jenis usaha yang pelaku UMKM ini antara lain usaha sembako, peralatan ATK, perlengkapan elektronik, dan petani bunga. Pelatihan pembukuan dilakukan secara daring akibat lonjakan kasus COVID-19 dan sedang diadakan PPKM. Materi berupa modul dalam format pdf, power point beraudio, dan video dibagikan melalui grup dalam aplikasi Whatsapp. Pelaku UMKM yang tergabung dalam grup diperbolehkan menyampaikan pertanyaan, kritik, dan saran.
Respon dari pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan pelatihan ini cukup baik. Mereka menyatakan bahwa materi yang diberikan cukup mudah untuk diaplikasikan. Selain itu, mencatat keuangan dengan baik juga berdampak bagi usaha mereka seperti memiliki catatan keuangan yang jelas dan dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan untuk usaha mereka. Diharapkan dengan penerapan pembukuan sederhana untuk UMKM ini menciptakan budaya disiplin di dalam usaha dan mengembangkan sistem manajemen usaha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H