Lihat ke Halaman Asli

Momo : pendengar yang baik.

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kemarin nemu buku cerita anak2 di perpustakaan wilayah. Bukunya udah lecek, mungkin memang udah lawas, atau karena termasuk buku yang most wanted... Judulnya Momo karya Michael Ende. ceritanya tentang perjalanan seorang anak kecil bernama momo. Gelandangan, tanpa keluarga, tanpa tempat tinggal. Miskin, kucel, pendiam dan hanya anak anak.

Suatu ketika dia tiba di suatu desa dan menemukan sebuah ampiteater di sana. Dia  memutuskan tinggal di ampiteater itu. Lama kelamaan, warga desa mulai mengenal dan menyukai si momo kecil. Bukan cuma anak2. tapi juga orang2 dewasa, laki laki dan perempuan...

Apa sebab semua orang-orang itu menyukai momo? tentu bukan karena momo punya banyak mainan/fasilitas. bukan karena dia pandai matematika. Bukan.

Justru momo kecil adalah anak yang pendiam. Dia selalu bisa menjadi pendengar yang sangat baik ketika orang-orang itu bercerita padanya... Orang2 itu, entah kenapa merasa menemukan solusi masalahnya dengan bicara (hanya bicara) pada momo kecil. Misalnya, salah seorang sahabatnya (namanya Gigi, yang seorang pemandu wisata), entah kenapa dia bisa menceritakan kisah yang sangat menarik, ketika momo ikut mendengarkan kisahnya. Atau ada sepasang keluarga yang sedang bertengkar. Mereka berdua memutuskan memceritakan masalah ini pada momo. HANYA BERCERITA PADA MOMO. Entah bagaimana, setelah menceritakannya pada momo, mereka jadi tau jalan keluar atas masalah yang sedang mereka pertengkarkan...

Pribadi yang meng'inspirasi'. Saya menilainya begitu... Lihatlah, si momo kecil bahkan tidak memberikan masukan apa pun atas masalah teman2nya. Tapi cara dia mendengarkan, ternyata berhasil menjernihkan hati dan akal orang2 yang bercerita padanya.

Keren... Dengan diam dan hanya mendengarkan,, si momo kecil bisa membantu orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline