Lihat ke Halaman Asli

Negara Kesejahteraan dan Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Edi Suharto, PhD dalam artikelnya berpendapat bahwa pembangunan ekonomi nasional selama ini masih belum mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara luas. Indikator utamanya adalah tingginya ketimpangan dan kemiskinan.

Rendahnya tingkat kesejahteraan rakyat tersebut terlihat pula dari masih meluasnya masalah kemiskinan. Angka kemiskinan dalam kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) kini jumlahnya mencapai lebih dari 21 juta orang. PMKS tersebut meliputi gelandangan, pengemis, anak jalanan, yatim piatu, jompo terlantar, dan penyandang cacat yang tidak memiliki pekerjaan atau memiliki pekerjaan namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara umum kondisi PMKS lebih memprihatinkan ketimbang orang miskin. Selain memiliki kekurangan pangan, sandang dan papan, kelompok rentan (vulnerable group) tersebut mengalami pula ketelantaran psikologis, sosial dan politik.

Kemakmuran suatu negara sangat berpengauh atas pembangunan ekonomi. Namun, pembangunan ekonomi tidak sepenuhnya harus diserahkan kepada mekanisme pasar karena tentunya tidak akan membawa kesejahteraan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Sumber Lengkap dan download artikel : http://bima-lanang.blogspot.com/2011/12/negara-kesejahteraan-dan-pembangunan.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline