Lihat ke Halaman Asli

Heni Hariyani

Full time mom

Sulitnya Menabung Kaum Milenial

Diperbarui: 26 Agustus 2018   23:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Milenial yang juga disebut dengan generasi Y adalah orang yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000-an. Maka ini berarti milenial adalah generasi muda yang berumur 17- 38  pada tahun ini. Kebanyakan dari generasi milenial hanya peduli untuk membanggakan pola hidup kebebasan dan hedonisme. Memiliki visi yang tidak realistis dan terlalu idealistis, yang penting bisa gaya. 

Gaya hidup hedonisme "yang penting bisa gaya" yang dimiliki oleh milenial membuat mereka cenderung boros dan susah menabung. Sulit menentukan prioritas dalam hal pengeluaran membuat kaum milenial masih sering salah membedakan mana yang prioritas mana yang bukan. Banyak yang rela mengeluarkan dana yang cukup besar untuk traveling atau menonton konser dibandingkan dengan memikirkan investasi untuk jangka panjang hidup mereka.

Selain itu, kenaikan harga yang semakin tinggi yang tidak sesuai dengan gaji yang didapat membuat kaum milenial sulit menyisihkan pendapatannya untuk menabung. Apalagi kebutuhan primer dan sekunder untuk sekarang ini tidaklah sedikit. Ditambah lagi dengan anggapan bahwa jalan-jalan atau travelling yang menghabiskan banyak uang juga merupakan kebutuhan wajib mereka.

Hampir semua kaum milenial aktif disosial media baik di instagram, facebook, twitter maupun path. Mereka rela mengeluarkan banyak uang demi mempercantik sosial media. Misalnya makan direstoran, membeli minuman atau makanan yang sedang viral. Walaupun harga sudah tidak masuk akal bagi pendapatan, mereka rela demi bisa ikut mempercantik sosmed mereka.

Tak heran jika banyak pula yang rela mengutang atau meminjam uang kepada lembaga keuangan hanya untuk sekedar "gengsi". Apalagi sekarang ini makin banyak lembaga keuangan dan aplikasi online yang memudahkan untuk meminjam uang dari hp.

Banyak tuntutan untuk membayar berbagai kebutuhan seperti kredit rumah, kredit mobil, kesehatan, makanan, kebutuhan anak (bagi yang sudah punya anak) dan rumah tangga (bagi yang sudah menikah) serta kebutuhan lainnya sudah cukup menguras pendapatan mereka. Sementara usia mereka dapat dikatakan masih merintis. Sehingga mereka belum sempat memikirkan untuk berinvestasi. 

Walaupun demikian ada baiknya jika mulai memikirkan jangka panjang dengan menabung dan berinvestasi. Menunda kesenangan diawal lebih baik untuk mencapai kesuksesan finansial.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline