Lihat ke Halaman Asli

Heni Hariyani

Full time mom

Pengalaman Punya Rumah Tanpa Hutang Puluhan Atau Belasan Tahun

Diperbarui: 23 Agustus 2018   22:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sejak menikah, saya sudah pindah rumah sebanyak 6 kali. Bukan rumah sendiri tapi ngontrak. Sedangkan usia pernikahan saat itu kurang dari 3 tahun. Setelah pindah rumah kontrakan yang ke 5, saya dan suami sepakat menabung untuk membangun rumah impian kami di tanah dekat dengan orangtua saya di Pamulang. Walaupun saat itu ditempat kerja suami sudah ada fasilitas housing loan untuk karyawannya. Namun saya pikir lebih baik untuk membangun rumah sendiri.

Modal awal 80juta cash hasil tabungan selama menikah. Saya memberanikan diri untuk mulai membangun rumah. Dengan jumlah tersebut jelas tidak cukup untuk membangun rumah walaupun dengan 1 lantai, 1 kamar dilahan 90 meter persegi. Tapi dengan modal nekat, kamipun mencobanya. Sekali lagi, kami nekat dan percaya bahwa kami bisa membangun rumah impian.

Bagaimana bisa mendapatkan uang cash 80juta? Saya termasuk orang yang tidak bisa melihat uang nganggur. Mau nya dipakai habis semua dan tergiur dengan belanja apa saja termasuk yang tidak bermanfaat. Apalagi kalo melihat promosi dan diskon. Maklum sebagian besar sifat wanita seperti itu. Jadi, saya mendeposito uang saya setiap bulan secara rutin. Dengan begitu uang tersebut tidak bisa digunakan. 

Mau digunakan pun susah mesti mencairkannya dahulu ke bank dan butuh waktu. Sekarang ini banyak bank syariah yang bisa deposito mulai dari 2jutaan. Jadilah saya setiap bulan ke bank untuk deposito uang saya pada saat awal gajian. Walaupun dengan nominal kecil saya cuek saja bolak balik tiap bulan. Ini saya lakukan konsisten setiap bulan demi punya rumah impian.

Membangun rumah tanpa hutang bertahun-tahun tidaklah mudah. Mesti rela bersakit-sakit dahulu. Saya dan suami rela menunda kesenangan untuk tujuan ini. Kami rela menunda membeli mobil, berjalan-jalan keluar kota maupun keluar negeri. Refreshing mencari hiburanpun seadanya. Bagaimana tidak sebagai generasi milenial sekarang ini mencari hiburan tidaklah murah. Mesti mengeluarkan uang ratusan bahkan jutaan untuk sekali keluar apalagi dengan suami dan anak.

Awalnya kami hanya berniat membangun 1 lantai yang terdiri dari 1 kamar tidur, dapur, kamar mandi, halaman belakang, garasi mobil motor, ruang tamu yang menyatu dengan ruang keluarga. Dana yang kami punya itu untuk membeli bahan bangunan. 

Sementara tukang yang dipekerjaan dibayar tiap minggu dari pemasukan gaji saya dan suami tiap bulan. Lalu pada akhirnya kami membangun rumah 2 lantai. Lantai 2 terdiri dari 2 kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tv , gudang, dan balkon.

Setelah satu tahun perjuangan kami membangun rumah 2 lantai  terselesaikan. Diusia pernikahan kami yang ke 3 dan usia belum kepala 3 akhirnya kami bisa memiliki rumah dengan desain keinginan sendiri. Ini lah pengalaman kami yang berkeinginan kuat mempunyai rumah idaman tanpa mengutang puluhan atau belasan tahun.

Kunci nya adalah sabar dan usaha. Percaya atau tidak membangun rumah itu seru dan nagih apalagi hunting bahan-bahan bangunannya dilakukan bersama suami tercinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline