Lihat ke Halaman Asli

Dosen Muda UM Hibahkan Mesin Grinder bagi Pengusaha Sambal Pecel di Dolopo, Kabupaten Madiun

Diperbarui: 25 November 2021   17:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prosesi serah terima: Ketua tim pengabdian menyerahkan mesin grinder kepada pengusaha sambal pecel/dokpri

Madiun - Sambal pecel merupakan salah satu ikon khas dari Madiun. Sambal tersebut menjadi oleh-oleh yang sering diburu saat hari raya atau liburan panjang sebagai buah tangan saat kembali ke daerah asal.

Di kabupaten Madiun, Desa Dolopo, tepatnya di Dusun Sidorejo terdapat mitra kerja sama yang memproduksi sambel pecel. Bu Sanatul Churiyah atau yang lebih dikenal dengan Mbak Nik adalah pelaku usaha tersebut. Beliau baru dua tahun ini merintis usaha yang mengarah ke ekonomi produktif. 

Tahun sebelumnya, beliau membuka usaha produksi telur asin, namun terkendala penyuplai telor berkualitas yang cenderung musiman mengirim bahan baku. 

Akhirnya beliau memilih untuk memproduksi sambel pecel. Munculnya ide usaha ini berawal dari memenuhi pesanan teman sosial media, namun sekarang merambah ke pengiriman kota-kota besar, seperti Surabaya. Bahkan per tahun ini sudah mampu mengirim pesanan dari pulau Bali, Kalimantan, dan Kupang.

 Hal ini didukung pula dengan kondisi pandemi akhir-akhir ini, sehingga banyak orderan yang berdatangan dari luar daerah dan luar pulau.    

Proses pembersihan bahan baku/Dokpri

Usaha sambel pecel yang dirintis oleh Mbak Nik ini sudah memiliki reseller tetap, yaitu “Paguyuban Muslimat” (Madiun) dan “Pasar Online BSI” (Bekasi). 

Dan salah satu pelanggan tetap beliau adalah pemilik homeschooling Pena Surabaya. Sebenarnya beliau juga sudah mencoba memanfaatkan media sosial (Instagram dengan akun mbakkin_kitchen) dan belanja online untuk lebih mengembangkan usahanya, namun masih belum maksimal dan terampil memanfaatkannya. Padahal, saat ini media sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap minat beli konsumen.

 Teknologi produksi yang digunakan pengusaha tersebut masih konvensional, yaitu menggunakan alat penumbuk sehingga menghambat proses produksi, terutama untuk skala besar. Sedangkan permintaan saat ini dan kedepannya semakin meningkat

Tim pelaksana pengabdian masyarakat yang terdiri dari Dosen-dosen muda program studi S1 Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Negeri Malang (UM) yang diketuai oleh Fuad Indra Kusuma, S.Pd., M.Pd menjawab kebutuhan pengusaha sambal pecel di wilayah Dolopo tersebut dengan menghibahkan mesin grinder sambal pecel dan memberikan pelatihan pengoperasiannya, melalui program pengabdian kemitraan masyarakat PNBP UM 2021.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline