Lihat ke Halaman Asli

Damadika Kevin Reynara

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Kompetisi Jurnalis dengan Content Creator

Diperbarui: 16 Desember 2023   07:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Shutterstock)

Melansir dari GoodStats Data, sebanyak 47,03% warga Indonesia sudah menjadi pengguna media sosial di tahun 2017. Angka ini diperkirakan akan meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2026 sebanyak 81,82%.

Peningkatan jumlah pengguna media sosial ini akan berbanding lurus dengan peningkatan content creator. Setiap content creator memiliki target audiens mereka masing-masing. Oleh karena itu, konten yang mereka hasilkan akan relevan dengan audiens yang mereka miliki.

Lalu apa hubungan antara content creator dengan pekerjaan jurnalis? Mengapa content creator menjadi ancaman bagi jurnalis? Apa yang harus dilakukan oleh jurnalis untuk menghadapi tantangan ini?

Jurnalis dan Content Creator

Ada suatu fenomena unik yang dilaporkan oleh Reuters Institute dan Oxford University dalam publikasi terbarunya. Publikasi yang diberi judul Digital News Report (DNR) 2023 mengungkap pola konsumsi informasi berita utama dari audiens. Terjadi pergeseran sumber berita utama dari audiens, media sosial menjadi pilihan utama bagi mereka.

Masyarakat dunia, terutama generasi muda, mulai meninggalkan portal berita online. Mereka lebih sumber berita dari konten media sosial yang masif dengan visual-visual yang memanjakan mata. Meskipun portal berita online lebih dapat dipercaya, namun tidak semata-mata membuatnya menarik bagi pembaca.

Pergeseran sumber informasi utama dari portal media online ke media sosial dipengaruhi oleh faktor demografis pengguna media sosial saat ini. Generasi Z (usia 18-24 tahun) menjadi segmen utama pengguna media sosial saat ini. Mereka menjadi pengguna mayoritas dari media sosial khususnya Instagram dan TikTok.

Melansir dari Statista, mayoritas pengguna Instagram berusia 18-24 tahun di angka 30,8% pada Januari 2023. Mayoritas pengguna TikTok juga berada di kalangan Gen Z (usia 18-24 tahun) yang mencapai angka 36,2% pada Oktober 2023.

Para pengguna media sosial ini, khususnya Gen Z, biasanya enggan membuka portal berita online. Hal ini karena media sosial dipenuhi dengan konten-konten yang menarik secara visual dan audio. Konten-konten media sosial yang masif ini membuat penggunanya menjadi nyaman dan memilih untuk tetap bermain media sosial. Faktor ini yang menyebabkan sumber berita utama audiens mengalami pergeseran.

DNR 2023 membagi sumber informasi berita di media sosial menjadi lima. Pertama adalah media arus utama yang biasanya merupakan perusahaan media besar. Kedua adalah media alternatif yang merupakan lembaga pers kecil. Selanjutnya ada dari kalangan politikus. Keempat adalah influencers termasuk content creator dan selebritas. Selanjutnya adalah dari kalangan orang biasa.

Fenomena yang terjadi di Instagram dan TikTok adalah bahwa audiens secara umum lebih memerhatikan informasi berita dari influencers (content creator dan selebritas). Media arus utama dan media alternatif tidak lagi menjadi pilihan utama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline