Melalui teladan yang baik, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia, mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan prinsip-prinsip yang kokoh, serta berkontribusi positif bagi masyarakat.
Menjadi teladan yang baik bagi anak-anak tidak selalu mudah, tetapi merupakan kunci penting dalam pendidikan moral di rumah. Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka mengamati segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tua mereka dan cenderung meniru apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, perilaku orang tua memainkan peran besar dalam membentuk nilai-nilai yang akan dipegang oleh anak di masa depan. Ketika orang tua berperilaku dengan konsisten sesuai nilai-nilai yang ingin mereka ajarkan, anak-anak akan lebih mudah memahami dan menerima nilai-nilai tersebut sebagai bagian dari hidup mereka.
Sebagai contoh, dalam keluarga yang mengutamakan nilai saling menghargai, orang tua dapat menunjukkan bagaimana mereka saling menghormati dalam berbicara dan bertindak. Ketika orang tua memperlihatkan rasa hormat terhadap pendapat pasangan, walaupun berbeda, anak-anak akan belajar arti penting toleransi. Anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka berbicara dengan sopan, bahkan dalam situasi perbedaan pendapat, akan lebih cenderung mengadopsi pola komunikasi yang serupa dalam kehidupan mereka.
Konsistensi adalah elemen penting dalam menjadi teladan. Jika orang tua mengajarkan bahwa kejujuran itu penting tetapi mereka sendiri sering kali berbohong, bahkan dalam hal kecil, anak-anak akan menangkap ketidaksesuaian ini. Hal tersebut dapat membingungkan mereka dan mengurangi efektivitas pembelajaran nilai kejujuran. Menjadi teladan berarti orang tua harus konsisten, baik dalam perkataan maupun perbuatan, dengan nilai-nilai yang ingin mereka tanamkan pada anak-anak.
Sebagai orang tua, memberikan teladan yang baik adalah salah satu cara terbaik untuk mengajarkan nilai-nilai moral. Anak-anak belajar melalui pengamatan dan meniru perilaku yang mereka lihat dari orang tua mereka. Dalam pandangan Islam, pentingnya keteladanan ini juga ditekankan. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu..." (QS. Al-Ahzab: 21)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam hal kejujuran, kesabaran, dan tanggung jawab. Orang tua dapat mengambil inspirasi dari akhlak mulia Rasulullah SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai panduan dalam mendidik anak-anak mereka.
Hadis Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya keteladanan dalam keluarga: "Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya kepada keluarganya..." (HR. Tirmidzi)
Hadis ini mengingatkan bahwa keteladanan orang tua dalam bersikap baik kepada keluarga adalah wujud nyata dari nilai-nilai moral yang mereka pegang. Dengan menjadi teladan yang baik, orang tua tidak hanya mengajarkan nilai moral kepada anak-anak mereka, tetapi juga menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih, dan saling menghormati. Melalui teladan yang baik, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia, mampu menghadapi tantangan kehidupan dengan prinsip-prinsip yang kokoh, serta berkontribusi positif bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H