Menurut saya, ajaran agama islam merupakan ajaran yang fleksibel dengan perkembangan zaman yang ada. Dimana bukan hanya terpacu pada satu metode saja, namun selalu mengembangkan cara lain untuk penyampaian dakwahnya. Islam sendiri merupakan agama yang mengajarkan tentang ketundukan, kepatuhan, kedamaian. Ajaran agama Islam mencangkup aspek yang sangat luas, seperti kehidupan manusia, hubungannya dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia, hingga hubungan dengan alam semesta. Dari semua aspek yang ada inti dari ajaran agama islam yaitu ketauhidan, yang memiliki arti sebagai keyakinan kita terhadap Tuhan yang berhak disembah hanya Allah SWT satu- satunya.
Kefleksibelan metode ajaran agam islam sendiri sudah terlihat sejak zaman Nabi Muhammad SAW dimana Nabi, menyebarkan ajaran islam dengan cara sembunyi -sembunyi ataupun terang terangan. Ketika memasuki zaman sahabat nabi, para sahabat Nabi Muhammad SAW menyebarkan ajaran Islam melalui lisan dan tulisan. Dengan adanya sifat fleksibel ini, menjadikan manusia dalam menyebarkan agama islam berinovasi dalam mengikuti perkembangan zaman yang ada.
Ajaran agama islam bukanlah ajaran yang mudah diterima dan ada begitu saja, namun melalui proses panjang dan dinamis, sehingga melibatkan berbagai faktor seperti sejarah, sosial, budaya, dan politik. Di Indonesia sendiri, ajaran islam masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-7 melalui para pedagang Arab dan Persia yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Nusantara. Dengan bantuan walisongo, kesultanan islam seperti kesultanan Demak, ustadz, dan pemuka agama islam lainnya, hingga kini agama islam masih terus berkembang. Adanya peran wali songo sangat penting dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa, menyebarkan ajaran agama islam dengan pendekatan yang halus dan membaurkan ajaran Islam dengan budaya lokal.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi inovasi dalam penyebaran agama islam semakin berkembang. Pada masa modern, dakwah Islam dilakukan dengan berbagai metode yang lebih modern, seperti penggunaan media massa, internet, dan organisasi-organisasi Islam. Penggunaan media massa sendiri dalam penyebaran agama islam sudah ada sejak abad ke 19 sampai 20an yang ditandai dengan respon terhadap dominasi kolonialisme barat dan modernisasi yang dinilai bertentangan dengan ajaran ajaran islam.
Ketika memasuki Abad ke-20, media massa islam berkembang sangat pesat dan pada abad ini menjadi periode emas bagi perkembangan media massa Islam. Pada massa ini, tepatnya di tahun 1903, koran mulai menghangat dan semarak. Berkaca dari Sejarah, media massa Islam lebih terbuka untuk semua kalangan, tidak kaku dalam membangun wacana, dan juga membangun pemikiran yang kritis (mencerahkan masyrakat). Media massa yang selalu menjadi bahan perbincangan yaitu media massa elektronik, seperti radio, televisi, media online, dan juga media cetak.
Dalam sejarahnya media massa memiliki peran penting baik segi kelompok, agama, golongan bahkan bagi bangsa itu sendiri. Media massa pengaruhnya yang strategis, memberikan peran yang signifikan, baik mempengaruhi, membentuk opini, juga melakukan edukasi produksi kepada masyarakat. Media massa Islam kini dirasa semakin penting untuk lebih memperkuat diri, dalam hal kekuatan ekonominya, mengembangkan potensi-potensi sumber daya manusia, kelembagaan atau institusi media, serta menyegarkan isi serta konten-konten yang ada. Tujuannya, bersaing dengan media konevensional lainnya. Meskipun saat ini teknologi telah maju dan semakin berkembang, namun media massa tetap menjadi media dalam menyebarkan ajaran islam. Dakwah Islam era saat ini, dilakukan dengan berbagai metode yang lebih modern, seperti penggunaan media massa, internet, dan organisasi-organisasi Islam.
Dalam penyebaran ajaran agama islam, Masyarakat berperan penting baik sebagai konsumen maupun produsen penyebaran dakwah. Saat ini, media massa digunakan untuk proses berdakwah. Tidak hanya dakwah melalui tatap muka langsung atau mengadakan pengajian -- pengajian umum, namun Masyarakat dapat memperdalam ajaran agama islam melalui media massa yang ada sperti Televisi. Acara televisi sendiri saat ini sudah banyak yang menayangkan acara mengenai kajian kajian umum, tabligh akbar, maupun penayangan acara keagamaan lain. Bukan hanya melalui televisi, diradio juga sudah banyak siaran mengenai sholawatan , kajian pagi, ataupun siraman rohani lainnya.
Adanya internet menjadikan seluruh informasi tersebar secara mendunia dan juga cepat. Dengan adanya perkembangan tersebut, menjadikan manusia cepat menerima dan juga mengembangkan metode dan kreativitasnya untuk berdakwah. Banyaknya mayoritas masyarakat yang menggunakan media online seperti media social ( twitter, facebook, Instagram, tiktok), memungkinkan banyaknya mad'u yang menikmati ataupun mengakses konten dakwah secara mudah. Di website sendiri banyak memuat mengenai jurnal dakwah islam, Ketika kita ingin mencari hal- hal tentang keislaman juga langsung bertaburan karena banyaknya situs dakwah islam.
Para Dai saat ini tidak hanya berdakwah secara langsung ke tempat, namun bisa dengan memanfaatkan media massa yang ada. Seperti contohnya, Mamah Dede yang berdakwah dalam acara tv Curhat Dong Mah, ataupun Husein Basyaiban yang berdakwah menggunakan media sosialnya seperti tiktok. Contoh lainnya yaitu podcast Log In yang menayangkan tentang percakapan seputar keislaman antara Habib Jafar Husein dan Narasumbernya. Bukan hanya itu, kini banyak film yang menayangkan tentang ajaran Islami dan mengandung pesan dakwah. Tidak hanya itu, dengan adanya perkembangan internet memudahkan seseorang untuk menikmati konten untuk dirinya sendiri, maupun me-ngeshare ulang konten dakwah yang ada. Tentunya, hal tersebut menjadikan ajaran islam berkembang secara meluas dan dengan cepat.
Namun, perkembangan teknologi internet yang ada juga berdampak buruk bagi penyebaran dakwah. Penyebaran dakwah dan pemanfaatan media yang salah dapat menjadikan kesalahpahaman, munculnya berita hoaks maupun ujaran kebencian terhadap suatu agama. Apalagi tidak terbatasnya seseorang yang bisa menayangkan konten dakwah, walaupun bukan lulusan pesantren sekaligus, dapat menimbulkan adanya kesalahpahaman dalam penangkapan pesan dakwah.
Masyarakat berperan penting dalam proses berdakwah, dalam kaitannya penyebaran agama islam dan pemanfaatan internet dan penggunaan media massa. Sebagai warga yang bijak, kita harus menyaring segala informasi yang ada, agar apa yang kita terima bukannya mengundang masalah, namun menambah barokah atas ilmunya.