Di era digital saat ini semangat kebangkitan nasional semakin terasa, era yang memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk belajar dan berkembang dan menjadi agen perubahan di masa yang akan datang.
gempuran teknologi seperti internet, media sosial, platform pembelajaran online menghadirkan berbagai cara baru untuk belajar.
Menurut hasil survei dari Asosiasi penyelenggara jasa internet indonesia (APJII):
Generasi z atau yang sering disebut gen z (12-27 tahun) menempati posisi kedua sebagai penetrasi internet 87,02%.
Hal ini menunjukan generasi muda indonesia merupakan pengguna internet terbanyak di indonesia setelah generasi milenial (28-43 tahun).
Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, generasi saat ini dapat mengembangkan keahlian baru dengan media sosial dan akses internet yang tidak terbatas serta meningkatkan keahlian untuk membangun masa depan yang gemilang, sehingga menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter.
Dengan akses informasi yang luas dan mudah di dapat,serta memiliki pemikiran kreatif dan mampu beradaptasi dengan teknologi generasi saat ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi membawa perubahan dan pembangunan bangsa di era digital.
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi ini generasi muda juga harus menghadapi berbagai tantangan seperti: penyebaran berita hoaks, cyberbullying dan masih banyak lainnya, hal ini dapat menghambat kemajuan generasi muda dan berakibat negatif pada mental mereka.
Untuk menghadapi tantangan itu, generasi saat ini haruslah mengembangkan literasi digital, seperti kemampuan untuk memahami, menggunakan dan mengevaluasi informasi di internet secara bijak.
Untuk meningkatkan literasi digital, diperlukannya upaya dari berbagai pihak, seperti pemerintah, sekolah,keluarga dan lingkungan masyarakat setempat.