Lihat ke Halaman Asli

Perairan Masalembo Dijadikan Sinetron Net Tv, Ini Faktanya

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KULITINTA.COM – Stasiun televisi yang memiliki tagline televisi masa kini, Net Tv akhir Mei lalu meluncurkan sebuah sinetron dengan judul “Masalembo“. Film bersambung itu bercerita tentang kisah survival atau bertahan hidup para penumpang pesawat yang jatuh di kawasan perairan Masalembo dan masih selamat.

Apa sih sebenarnya Masalembo itu? Informasi di dunia maya banyak yang menganggap kawasan perairan Masalembo ini sebagai segitiga bermuda dari Indonesia. Banyak tercatat kejadian kecelakaan yang terjadi di kawasan ini. Hilangnya pesawat Adam Air di awal tahun 2007, kecelakaan kapal Tampomas II tahun 1981, KMP Senopati dan Teratai juga mengalami kecelakaan dan tenggelam di kawasan perairan misterius ini.

KM Mutiara Indah dan KM Fajar Mas pada 2007 juga tenggelam di kawasan Masalembo. Kawasan yang sering disebut dengan julukan ‘The Masalembo Triangle’ ini sering memakan korban kecelakaan pesawat maupun kapal laut.

Misteri Perairan Masalembo

Hingga saat ini misteri banyaknya terjadi kecelakaan di kawasan pertemuan arus laut Jawa dan Makassar itu tak kunjung terpecahkan. Kawasan perairan Masalembo terdiri dari tiga pulau Pulau Masalembu, Pulau Masakambing, dan Pulau Keramaian. Arus laut kawasan yang ada di antara pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa ini membentuk menyerupai segitiga sama sisi.

Arus laut di kawasan ini deras dan berputar. Serta lautnya memiliki kedalaman yang cukup dalam. Arus deras dan berputar itu terbentuk dari pertemuan aliran arus barat dari Laut Jawa dan arus utara yang sering disebut Thermoklin dari Sulawesi. Beberapa pakar menjelaskan pertemuan aliran laut yang mengakibatkan terbentuknya arus kencang dan berputar yang menyebabkan kawasan perairan masalembo sering menelan korban jiwa kapal-kapal yang melintas di atasnya.

Selain itu kawasan perairan di Masalembo juga diduga memiliki titik kantung udara (air pocket). Kantung udara ini merupakan pertemuan arus angin dari ketiga sisi kepulauan yang membuat apa saja yang ada di sekitar lokasi bisa tersedot dan terhempas. Daya angin yang terbentuk sangat kencang, hal ini juga didasari dari kondisi medan magnet aneh yang ada di sana. (Disarikan dari berbagai sumber) sumber: KuliTinta.Com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline