Kompasiana-Jakarta, Presiden Indonesia Joko Widodo dan sejumlah menteri kabinet kerjanya, menghadiri prosesi pemakaman Presiden Indonesia ke 3 Alm. Prof. Dr.Ing Bacharuddin Jusuf Habibie. Tepatnya pada Rabu, 11 September 2019 Habibie berpulang ke Rahmatullah meninggalkan sanak keluarga dan tanah air tercinta Indonesia.
Selain Presiden Jokowi dan jajarannya, turut hadir Rombongan Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Bapak Ganjar Pranowo, Menteri Agama dan para tokoh masyarakat lainnya.
Tidak hanya kalangan pemerintah bahkan artis Ibu Kota Jakarta Jaja Miharja hadir disela-sela ribuan masyarakat yang ingin berbelasungkawa kepada Sang Pahlawan Bangsa Habibie.
Ganjar mengatakan saat dirinya dihampiri oleh beliau (Habibie) sempat menyampaikan pesan. Kalimatnya singkat namun bagi Ganjar kalimat itu sudah membuatnya tersentuh dan penuh makna katanya "Anak muda harus maju terus". Ternyata bagi beliau setelah melakukan pengembaraan intelektual sampai tuntas, yang paling penting adalah ilmu agama.
Dalam prosesnya Presiden Joko Widodo turun langsung memimpin sebagai Inspektur Upacara pada Pemakaman Presiden Indonesia ke 3 Prof.Dr.B.J.Habibie ditaman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada hari Kamis, 12 September 2019.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengajak semua untuk mendoakan Alm. BJ.Habibie semoga Almarhum diterima amal dan ibadah serta Khusnul khatimah. Presiden Jokowi juga mengatakan "Kita kehilangan Putra terbaik bangsa yang telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
The Factor & Crack Progression Theory yang dia temukan pada usia muda 32 tahun, yang turut membuat pesawat-pesawat di dunia bisa terbang. Sampai hari ini Masya Allah Pesawat N-250 dan R-80 adalah karya-karya beliau. Selamat jalan sang pionir, jangan terlalu banyak diskusi, pasti Indonesia mampu untuk menjadi Negara terdepan. Ucap presiden.
Usai sudah 83 Tahun sejak lahirnya 25 Juni 1936 Parepare, Sulawesi Selatan, BJ.Habibie Sang Bapak Pembangunan Indonesia mendedikasikan karyanya untuk bangsa.
Pesawat N-250 dan R-80 merupakan wujud prestasi beliau. Bahkan di kala SMA Habibie terbilang siswa yang berprestasi hingga bisa mengantarkannya kuliah di perguruan tinggi Jerman. Habibie membuat konsep mesin kereta dan pesawat yang efektif serta efisien untuk dunia.
Tidak hanya smart, Habibie juga memiliki sisi romantis. Salah satunya adalah ketika pertama kali Pesawat N-250 karyanya dengan sandi Gatot Kaca mengudara di bumi Indonesia.