Lihat ke Halaman Asli

Najmi Almanar

Create History Create Your Write

Syaykh Al-Zaytun Ajak Umat Menzahirkan Jati Diri Indonesia yang Hakiki

Diperbarui: 9 September 2019   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SPB FOTO/Syaykh Al-Zaytun

Kompasiana-Indramayu, Perayaan 1 Muharam merupakan suatu pergantian awal tahun bagi umat Islam. Pada awal muharam merupakan era kejayaan Islam di zaman Rasulullah SAW dan para sahabat. Perayaan Muharam di Indonesia sendiri memang masih terbilang belum Massive, tidak seperti pada negara Timur Tengah lainnya. 

Tentu ini merupakan suatu hal yang perlu dievaluasi bagi umat Islam bangsa Indonesia. Namun tidak bagi daerah atau komunitas yang memang kental dan tahu akan pentingnya perayaan 1 Muharam. Seperti halnya Pondok Pesantren Mahad Al-Zaytun, kini usai melaksanakan perayaan 1 Muharam 1441 H (1 September 2019), Di Al-Zaytun sendiri disebut dengan istilah Syuro, yang berarti hari Musyawarah. 

Mengingat perayaan 1 Syuro PonPes Mahad Al-Zaytun terbilang unik, karena dihadiri oleh tokoh lintas agama dari dalam dan luar negeri. Adapun perayaan 1 Syuro Al-Zaytun 1441 H ini dimulakan dengan pentas seni tari dan musik baik tradisional serta nasional. Kemeriahan seperti ini jarang terlihat pada umumnya.

Dalam orasinya Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang (Syaykh Al-Zaytun) menyampaikan tentang tema sempena tahun ini, ialah "Menzahirkan Jati Diri Indonesia yang Hakiki"
Katanya "Jati diri Indonesia dilupakan oleh bangsanya sendiri. Sejak Tahun 1928, Indonesia Tanah yang sudah Suci, ini terpampang jelas dalam lagu Indonesia Raya 3 Stanza, namun umumnya masyarakat Indonesia meninggalkan tanah kita ke luar negeri (tanah suci). Setelah sadar bahwa bangsa indonesia ini suci dan ingin Merdeka. Merdeka ruh, Ilmu dan Pikir. Maka dasar Indonesia yang hakiki adalah nilai-nilai dasar Negara (Pancasila)".

Nampak Fuad Bawazier & Syaykh Al-Zaytun di Mimbar/dokpri

Kenapa Pancasila?

Sila 1 (Ketuhanan yang Maha Esa)

Karena bangsa indonesia adalah bangsa yang besar punya kuasa memerintah segala makhluk. Manusia yang adil adalah mengakui Agama dan Tuhan yang maha Esa begitu pun sebaliknya. Banyak orang Komunis di indonesia, Haji. Himpun-himpun masukan, imani tuhan yang maha Esa. Sekarang adil, sudahkah kumpul antar umat beragama?
Contoh: masyarakat petani makamnya kok ini salip tapi disamping ada Lafadz Allah dan Muhammad. Zaman Dahulu Rasulullah SAW berteman akrab dengan saudara kaum Nasrani dan Yahudi. Tegas Syaykh, Kemanusiaan tidak bisa dipilah dan jauh lebih tinggi dibandingkan Agama.

Sila 2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)

Tadi Syaykh tanya, Pak fuad apa yang sulit bangkit bagi bangsa indonesia? Pak Fuad bilang, Sulit bangkit Pendidikannya. Ada Pendidikan yang diatur oleh DepDikNas dan ada oleh menteri Agama. Pendidikan yang adil dan beradab itu satu menteri satu departemen. Aturlah pendidikan melalui satu kementrian. Pendidikan itu mampu memberikan keberagaman yang baik (masyarakat Indonesia itu Heterogen).

Sila 3 (Persatuan Indonesia)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline