Lihat ke Halaman Asli

Rechal Azhari

Pelajar/Mahasiswa

Bagaimana Mengintegrasikan Pendidikan untuk Meningkatkan Pembelajaran Sejarah?

Diperbarui: 23 Desember 2024   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Meningkatkan pembelajaran sejarah bisa dilakukan dengan pendekatan yang lebih modern dan relevan, supaya siswa merasa lebih terlibat dan tertarik. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi seperti virtual reality (VR) atau augmented reality (AR). Dengan teknologi ini, siswa bisa "mengunjungi" tempat-tempat bersejarah atau melihat langsung bagaimana sebuah peristiwa besar, seperti Proklamasi Kemerdekaan, terjadi. Pengalaman seperti ini membuat pembelajaran jadi lebih hidup, karena siswa tidak hanya belajar fakta, tapi juga merasakan emosi dan suasana dari kejadian tersebut.  

Selain itu, sejarah juga bisa digabungkan dengan mata pelajaran lain. Misalnya, dengan seni rupa, siswa bisa belajar tentang makna dan simbol-simbol di balik batik atau relief candi. Atau, sejarah bisa dikaitkan dengan geografi untuk membantu siswa memahami bagaimana lokasi atau letak strategis Indonesia memengaruhi perjalanan sejarah bangsa. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar sejarah sebagai pelajaran tunggal, tapi juga melihat bahwa sejarah berkaitan erat dengan banyak aspek kehidupan.  

Metode lain yang menarik adalah belajar sejarah lewat proyek. Contohnya, siswa bisa ditugaskan meneliti sejarah lokal di daerah mereka, seperti cerita perjuangan kemerdekaan atau warisan budaya yang masih ada. Hasilnya bisa dipresentasikan dalam bentuk pameran, video dokumenter, atau artikel. Dengan cara ini, siswa lebih aktif terlibat dan juga mengasah keterampilan seperti penelitian, komunikasi, dan kerja sama.  

Yang tak kalah penting, guru harus menunjukkan bagaimana sejarah relevan dengan kehidupan saat ini. Misalnya, nilai-nilai dari peristiwa Sumpah Pemuda bisa dikaitkan dengan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman. Dengan begitu, siswa tidak hanya melihat sejarah sebagai cerita lama, tapi juga sebagai pelajaran yang bisa diterapkan untuk membangun masa depan.  

Kalau pendekatan-pendekatan ini diterapkan, pembelajaran sejarah bisa jadi lebih menarik, bermakna, dan membekas di hati siswa. Mereka akan lebih kritis, cinta budaya, dan paham pentingnya sejarah untuk menghadapi masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline