Lihat ke Halaman Asli

Galau , tak hanya ababil ,orangtua pun juga

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_112414" align="aligncenter" width="352" caption="ibuk gue :*"][/caption] Ge A eL A U ! GALAU ! whahahhahahah :pp kata yg sering gue dengar di berbagai jejaring sosial . Tapi sebenernya artinya apasih ?. Menurut Arvian Yudiatmoko NIM 12100803 dengan tampang diatas rata-rata #eh , galau itu adalah perasaan bimbang , bingung , sedih , takut , kalut ,gelisah,cemas , pokoknya semacam percampuran berbagai perasaan deh. Pertama kali kata "galau" mulai populer pada saat lagunya Titi DJ. Menurut gue, galau itu banyak penyebabnya . Bagi para ababil *gue tegasin ,gue udah bukan ababil, trims* , penyebab kegalauan itu seperti habis diputus pacar , lagi ngejomblo , ada masalah sama pacar atau temen , PR banyak , dll. Bagi gue, galau itu gak ada manfaatnya ! klo kita kerjaannya cuma galau , kapan kita move on nya ?! #cieee *padahal gue juga sering galau*. Kalo ngomongin para ababil galau itu gak bakal ada habis-habisnya. Nah , tulisan ini gue tulis setelah curhat dengan ibuk gue :** (kiss) . Beliau berkata, terkadang orangtua itu juga bisa galau. Tetapi, penyebab kegalauan orangtua itu kebanyakan tentang hal-hal yg lebih penting daripada kegalauanpara ababil. Contohnya, ibuk gue sering galau gara-gara mikirin duit sekolah anak-anaknya *eh malah curhat* , kadang juga kangen gue yg merantau mencari kitab suci *eh mencari ilmu di kota orang ,dll. Jadi, galau ituu tidak hanya menjangkit para ababil saja, para orangtua pun juga sering galau. Galau emang perasaan yang sulit kita tolak , tapi kita tidak boleh berlarut-larut dalam kegalauan. Berhentilah galau, pikirkan pemecahan masalah , dan yang terpenting keep moving on ! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline