Lihat ke Halaman Asli

Kejutan

Diperbarui: 16 Februari 2019   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari itu adalah hari jumat. Di akhir minggu, hari-hari saya malah terasa padat. Saya masih ingat bagaimana lelahnya badan karena mobilitas yang tinggi dan kegiatan yang padat. Juga masih teringat bagaimana pegalnya tangan saya memegangi papan skor di motor hampir 30 menit lamanya. Tapi siapa menyangka hari itu menjadi hari yang mengubah hidup dan rutinitas saya beberapa bulan ini.

Saya lelah dan berniat untuk tidur saja di kos sehabis memegangi papan skor itu. Tawaran untuk main ataupun jajan saya tolak karena rasanya saya sudah mau flu dan butuh istirahat. Niatan untuk tidur itu akhirnya urung dilakukan sebab saya lupa ternyata saya punya janji untuk mengerjakan sesuatu bersamaan dengan teman-teman. Dengan setengah hati, akhirnya saya menepati janji itu.

---------

Ia tak pernah masuk dalam pikiran saya. Sekalipun pernah paling sebatas nyinyir karena hal yang bahkan tidak saya ketahui pasti. Selebihnya, saya membatasi komunikasi dengannya, kata-kata yang terlontar hanyalah basa-basi belaka. Saya pun seolah tidak memedulikan hal-hal yang terjadi selama ini menyangkut dengan dia. Tapi tidak dengan hari itu.

Saya dilingkupi rasa penasaran untuk mengetahui apa yang selama ini terjadi. Rasanya saya melewatkan banyak hal. Semenjak ada rasa penasaran itu semuanya berubah. Saya sangat benci memperhatikan orang, setiap detail gerak gerik ataupun gaya bicaranya. Namun, rasa penasaran membawa saya pada titik dimana saya akhirnya memperhatikan dia.

Saya tak bisa menafikan bahwa saya telah jatuh pada pandangan kesekian, pada orang yang selama ini luput dari pandangan.

-----------

Siapa menyangka orang yang bahkan kehadirannya dulu tidak pernah saya sadari kini menjadi orang yang paling saya nanti?

Hidup menang penuh kejutan. Lewat hari-harinya yang melelahkan, hidup memberi hal mengejutkan. Siapa pernah menyangka?

Tak pernah ada yang menyangka juga bahwa telah sudah sepertiga jalan yang dilewati kini. Bukan waktu sebentar untuk hal yang tak pernah diperkirakan di awal. Terkadang saya berpikir, untuk apa pusing-pusing memikirkan nanti bagaimana dan akan ada apa, hidup telah menyediakan hal-hal yang tak kita kira sebelumnya. Menunggu momennya tepat lalu kita terkejut.

Yogyakarta, 19 November 2016




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline