Jerome Bruner, secara luas dianggap sebagai pemikir kunci di bidang psikologi kognitif. Dia tetap sangat berpengaruh di kalangan pendidikan, dijelaskan oleh Howard Gardner sebagai 'salah satu pemikir pendidikan terkemuka di zaman ini dan seorang pembelajar dan guru yang menginspirasi.
Gardner lebih lanjut mengklaim bahwa para pendidik terkemuka di seluruh dunia telah ditarik ke dalam pendidikan oleh tulisan Bruner, khususnya sebuah buku berjudul The Process of Education.
The spiral curriculum adalah sebuah konsep yang banyak dikaitkan dengan Jerome Bruner, mengacu pada desain kurikulum di mana konsep-konsep utama disajikan berulang kali di seluruh kurikulum, tetapi dengan lapisan kompleksitas yang semakin dalam, atau dalam aplikasi yang berbeda.
Perlakuan seperti itu memungkinkan pengenalan awal konsep-konsep yang secara tradisional disediakan untuk kemudian, kursus yang lebih terspesialisasi dalam kurikulum, setelah siswa menguasai beberapa prinsip dasar yang seringkali sangat teoretis dan cenderung mematahkan semangat siswa yang ingin menerapkan konsep yang mereka pelajari secara nyata. aplikasi dunia.
The upward spiral membawa siswa lebih dalam dan lebih dalam ke topik. Siswa membahas materi tentang subjek dengan kompleksitas yang lebih besar sampai mereka menguasainya. Kunci untuk kedua jenis spiral dimulai dari tingkat dasar atau pribadi dan meninjau kembali topik tersebut nanti untuk membangun pengetahuan sebelumnya.
Kurikulum spiral dapat memperkenalkan suatu topik di prasekolah atau taman kanak-kanak dan mengunjungi kembali tahun demi tahun, atau suatu topik dapat ditinjau kembali beberapa kali dalam satu tahun ajaran.
Dalam PAUD pun, metode ini sangat berguna dan sering dilakukan. Contohnya, dengan menyanyikan "Head, Shoulders, Knees and Toes" dan menjelaskan tentang bagian tubuh perlahan.
Memulai dengan kepala dan pundak, dan menuju ke organ dalam, dan sistem reproduksi dan lain lain. Banyak sekali keunggulan Curriculum Spiral dan banyak sekali tenaga pendidik yang melalukan nya pada keseharian tanpa menyadari nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H