Lihat ke Halaman Asli

Casey Rebecca Tulung

Early Childhood Educator

Montessori Method dalam Pendidikan di Indonesia

Diperbarui: 22 November 2022   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada banyak jenis penelitian pendidikan anak usia dini selama bertahun-tahun. Diketahui bahwa anak-anak memiliki pemikiran yang berbeda dan mereka belajar secara berbeda, sehingga akan ada berbagai metode dan teori pendidikan yang dapat digunakan guru di kelas mereka. Diantara metode tersebut, salah satu metode yang populer adalah Pendidikan Montessori. Itu didirikan oleh Dr. Maria Montessori pada tahun 1907. 

Sistem pendidikan Montessori didasarkan pada keyakinan bahwa anak-anak belajar paling baik dengan cara mereka sendiri dan dengan kecepatan mereka sendiri. Untuk memungkinkan mereka melakukan ini, sekolah pembibitan Montessori memungkinkan anak-anak menemukan serangkaian permainan dan mainan pendidikan sesuai pilihan mereka dengan cara yang tidak terstruktur. Setiap kelas berisi anak-anak dengan kelompok usia tiga tahun sehingga anak yang lebih tua dan anak yang lebih kecil dapat belajar satu sama lain. Pendidikan Montessori mungkin merupakan pendidikan dasar yang paling cocok untuk anak-anak Anda. 

Tentu saja, ini bukan untuk mengatakan bahwa setiap pengalaman di Montessori akan menjadi pengalaman yang baik. Di satu sisi, guru, teman sekelas, dan administrasi sekolah dapat berdampak serius pada pengalaman Anda menjadi lebih baik. Dan di sisi lain, ada beberapa aspek dari budaya Montessori yang dapat menimbulkan masalah bagi sebagian orang.

Kita harus mempertimbangkan situasi negara kita. Saat ini, kita harus menilai secara menyeluruh apakah negara kita mampu menerapkan metode Montessori sebagai sarana pendidikan wajib. Tidak semua sekolah di Indonesia dapat mengakses pelatihan guru Montessori, dan diperlukan alat untuk menerapkannya. Saat ini sekolah Montessori ada di kota kota besar, dan sudah banyak peminat. Namun, untuk di daerah 3T, masih banyak kepentingan pendidkan yang lebih penting dan harus di utamakan. Tujuan akhirnya adalah agar semua mendapatkan pendidikan yang selayaknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline