Lihat ke Halaman Asli

Rebecca Rosalia Nainggolan

Mahasiswa Universitas Palangka Raya

Bagaimana Kebijakan Bank Sentral Membantu Indonesia Menghadapi Tantangan Global

Diperbarui: 13 Oktober 2024   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, telah menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan sejak berhasil bangkit dari krisis keuangan Asia di akhir 1990-an. Di tengah arus globalisasi yang semakin deras, seringkali tantangan ekonomi global muncul tanpa terduga. Ketidakpastian geopolitik, fluktuasi harga komoditas, dan perubahan kebijakan ekonomi negara-negara besar menjadi tantangan yang harus dihadapi Indonesia. Dalam menghadapi kondisi ini, kebijakan Bank Indonesia (BI) berperan sebagai pertahanan utama dalam menjaga stabilitas dan ketahanan ekonomi nasional.

Sebagai mahasiswa yang tertarik pada perkembangan ekonomi Indonesia, saya melihat bahwa kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia sangat penting, tidak hanya untuk menjaga stabilitas makroekonomi, tapi juga dalam mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari. Salah satu peran utama Bank Indonesia adalah menjaga kestabilan harga melalui kebijakan moneter. Inflasi yang terkendali adalah tanda bahwa perekonomian sebuah negara dalam kondisi sehat. Ketika harga barang dan jasa naik terlalu cepat, daya beli masyarakat pasti akan terganggu. Dalam situasi seperti ini, Bank Indonesia biasanya akan menaikkan suku bunga untuk mengurangi konsumsi dan investasi yang berlebihan serta menjaga inflasi tetap terkendali. Sebaliknya, saat perekonomian melemah, BI dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan. Di sinilah letak keseimbangan yang harus dijaga oleh Bank Indonesia demi memastikan perekonomian tetap stabil.

Namun, guncangan global seringkali membuat tugas Bank Indonesia menjadi lebih rumit. Ketika The Federal Reserve di Amerika Serikat menaikkan suku bunga, misalnya, investor global cenderung mengalihkan dana mereka ke sana, yang menyebabkan arus modal keluar dari negara-negara berkembang seperti Indonesia. Akibatnya, nilai tukar rupiah bisa melemah. Untuk menghadapi ini, BI seringkali melakukan intervensi di pasar valuta asing atau menyesuaikan suku bunga domestik agar nilai tukar tetap stabil.

Stabilitas nilai tukar rupiah sangatlah penting, terutama karena Indonesia banyak bergantung pada impor barang-barang kebutuhan pokok seperti bahan bakar dan bahan makanan. Jika rupiah terdepresiasi terlalu tajam, biaya impor akan melonjak, yang pada gilirannya bisa menyebabkan inflasi meningkat. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil BI dalam menjaga stabilitas rupiah menjadi sangat krusial bagi keseimbangan ekonomi nasional.

Selain itu, peran Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas sistem keuangan juga sangat signifikan. Dengan mengawasi dan mengatur sektor perbankan, BI memastikan bahwa bank-bank memiliki modal yang cukup untuk menghadapi risiko, seperti kredit macet atau krisis keuangan. Kebijakan makroprudensial, seperti menetapkan rasio kecukupan modal, dirancang untuk memastikan bahwa sektor keuangan tetap kuat meskipun ada tekanan dari luar.

Dalam beberapa tahun terakhir, BI juga semakin inovatif dengan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan efisiensi sistem pembayaran. Contohnya, inisiatif QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) telah membuat transaksi keuangan menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Langkah ini sangat mendukung ekonomi digital yang terus berkembang di Indonesia, terutama setelah pandemi ketika transaksi non-tunai semakin mendominasi.

Namun, tantangan lainnya adalah menjaga sinergi antara kebijakan moneter yang dikeluarkan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal yang diambil pemerintah. Kebijakan moneter tidak bisa berjalan sendirian. Pemerintah harus mendukungnya dengan pengelolaan anggaran yang bijaksana dan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Ketika keduanya sejalan, stabilitas ekonomi akan lebih terjamin.

Jadi, kebijakan Bank Indonesia memiliki peran kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang terus berubah. Saya merasa bahwa, dengan manajemen yang tepat, Indonesia akan mampu terus menjaga stabilitas ekonominya dan berkembang meski dihadapkan pada dinamika ekonomi global. Bank Indonesia telah menunjukkan kemampuannya dalam menghadapi berbagai guncangan, dan peran strategisnya akan semakin penting dalam memandu perekonomian Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline