Lihat ke Halaman Asli

Custom Project

Universitas Negeri Malang

Optimalisasi Limbah Rumah Tangga Menggunakan Teknologi Garbage Crusher Machine di Desa Banjarejo

Diperbarui: 9 November 2024   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Malang, (08/11/2024) – Dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan limbah berkelanjutan, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang merancang inovasi berupa Garbage Crusher Machine di Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Program ini melibatkan perangkat desa serta Kelompok Masyarakat Desa Banjarejo yang dikenal dengan nama GERBEKU sebagai pelaku utama dalam pengelolaan limbah rumah tangga.

Perangkat Desa Banjarejo, Bapak Singgih Prima Ananda, dalam diskusinya dengan Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang, menyampaikan bahwa, “Desa Banjarejo memiliki potensi besar dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Namun, hingga kini belum ada teknologi yang memadai untuk mengelola sampah tersebut. Dengan adanya mesin penghancur sampah ini, kami berharap dapat meminimalisir volume limbah sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui pengelolaan sampah yang lebih baik bersama GERBEKU,” ujarnya.

Program pengabdian ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan sampah rumah tangga yang terus meningkat seiring pertumbuhan populasi. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2020, Indonesia menghasilkan sampah rumah tangga sebanyak 37,5 juta ton per tahun, dengan 47,25% di antaranya belum terkelola dengan baik. Melalui program ini, limbah rumah tangga di Desa Banjarejo diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti pupuk organik, yang dapat dijual oleh masyarakat sebagai sumber penghasilan tambahan.

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Hasil implementasi Garbage Crusher Machine di desa ini menunjukkan dampak yang signifikan dalam pengurangan volume sampah rumah tangga dan peningkatan kualitas lingkungan. Setelah penerapan mesin tersebut, masyarakat bersama GERBEKU mulai mengolah limbah organik menjadi pupuk yang dapat dijual, sementara keterampilan teknis mereka dalam pengelolaan sampah juga meningkat. Selain itu, pelatihan operasional yang diberikan turut menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah secara berkelanjutan, yang diharapkan dapat menciptakan budaya pengelolaan lingkungan yang lebih baik di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline