Lihat ke Halaman Asli

Mbah Sholeh: sosok wali sufi, marbot masjid Sunan Ampel dengan sembilan makam

Diperbarui: 23 Desember 2024   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Mbah sholeh: sosok wali sufi, marbot masjid sunan Ampel dengan sembilan makam

Surabaya-Kompleks masjid Sunan Ampel di Surabaya tidak hanya dikenal sebagai lokasi pemakaman salah satu wali songo yaitu Sunan Ampel, tetapi juga menyimpan cerita menarik tentang Mbah Sholeh, seorang marbot masjid yang memiliki sembilan makam.

Mbah Sholeh adalah salah satu murid setia Sunan Ampel yang terkenal karena dedikasinya dalam menjaga kebersihan masjid. Mbah Sholeh dianggap sebagai salah satu ulama yang memiliki kontribusi signifikan dalam penyebaran Islam di daerah Surabaya pada zamannya. Walaupun tidak sepopuler Sunan Ampel, sebagian masyarakat percaya bahwa Mbah Sholeh memiliki hubungan spiritual dengan para wali dan dianugerahi karomah oleh Allah.

Keberadaan makam Mbah Sholeh memberikan dimensi spiritual tambahan bagi para peziarah yang datang ke makam Sunan Ampel. Biasanya setelah ziarah ke makam sunan Ampel, banyak peziarah yang melanjutkan ziarah ke makam Mbah Sholeh. Mereka percaya bahwa ziarah disana juga memiliki keutamaan tersendiri.

Selain cerita spiritualnya, makam Mbah Sholeh juga memiliki daya tarik sejarah. Keberadaan sembilan makam Mbah Sholeh di samping masjid Sunan Ampel menjadi daya tarik tersendiri bagi para peziarah. Mereka datang tidak hanya untuk berziarah ke makam Sunan Ampel, tetapi juga untuk melihat dan merenungkan kisah Mbah Sholeh yang penuh dengan pengabdian.

Meskipun banyak yang mengaitkan Mbah Sholeh dengan karomah dan kisah-kisah istimewa, para ulama setempat selalu mengingatkan bahwa inti dari ziarah adalah untuk mendoakan mereka yang telah meninggal dan mengambil pelajaran dari kehidupan mereka.

Makam Mbah Sholeh kini menjadi bagian penting dari perjalanan spiritual di kompleks Sunan Ampel. Keberadaannya tidak hanya memperkaya sejarah Islam di Surabaya, tetapi juga menjadi pengingat akan keikhlasan dan kesederhanaan hidup seorang ulama yang penuh pengabdian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline