Lihat ke Halaman Asli

Puasa, Takwa, dan Kemajuan Bangsa

Diperbarui: 18 Mei 2020   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh : 

Prof. Rokhmin Dahuri, Ph.D.

Ketua Dewan Pakar Ikhwanul Mubalighin

Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat 

Wakil Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI 

Ketua Dewan Pembina Forum Santri Indonesia 

Wakil Ketua Dewan Pembina BAMUSI (Baitul Muslimin Indonesia), PDI Perjuangan 

Dimuat pd Kolom Opini (Halaman 4) Koran Sindo, Senin, 18 Mei 2020

Seluruh rakyat Indonesia mendambakan kehidupan bernegara yang maju, adil-makmur, dan berdaulat.  Alhamdulillah sejak merdeka 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia mengalami perbaikan hampir di semua bidang kehidupan.  

Namun, dengan pendapatan nasional kotor (Gross National Income, GNI) per kapita US$ 3.970 pada 2019 (sebelum wabah covid-19), Indonesia hingga kini masih tergolong ke dalam kelompok negara berpendapatan-menengah bawah.  

Menurut Bank Dunia (2010), suatu negara berhak menyandang status sebagai negara makmur (berpendapatan tinggi), bila GNI perkapitanya lebih dari US$ 12.165 per tahun.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline