Akhir-akhir ini, seorang veteran Perang Dunia Kedua asal Inggris sedang viral. Tidak hanya di Inggris semata. Sekarang, namanya sudah dikenal di seluruh dunia. Bahkan, orang dari berbagai belahan dunia ikut bergabung dalam kampanye Kakek ini.
Siapakah dia? Kolonel Tom Moore. Usianya kini sudah satu abad. Akan tetapi, Beliau menjadi bintang media sosial di masa pandemi ini. Lebih jauh lagi, sebuah simbol dari kekuatan dan optimisme bagi orang Inggris di masa-masa COVID-19. Lantas, bagaimana elevasi Beliau terjadi?
Elevasi tersebut dimulai ketika kakek yang akrab disapa Captain Tom ini melakukan penggalangan dana "kecil-kecilan" untuk para pekerja National Health Service (NHS). Caranya? Melakukan 100 putaran di pekarangan Beliau pada ulang tahunnya yang ke 100. Melalui cara ini, Beliau menargetkan akan menggalang 1000 Poundsterling (sekitar 18 juta Rupiah). Namun, hal yang tidak terduga terwujud. Upaya Beliau viral di media sosial.
Lantas, orang berduyun-duyun menuju halaman kampanye Beliau dan berderma. Target 1000 Poundsterling pun pecah hanya kurang dari 24 jam. Tidak hanya pecah, dia meroket menuju level astronomikal. Pada akhirnya, Beliau berhasil menggalang dana sebanyak 32 juta Poundsterling (sekitar 577 miliar Rupiah) untuk para pekerja NHS. Bayangkan, lebih dari setengah triliun Rupiah dalam satu penggalangan dana!
Kombinasi ini membuat media massa mulai mengarahkan lensanya. Berbagai acara bincang-bincang dan berita terkini mulai mewawancara Beliau. Video tentang upaya Beliau menjamur di YouTube dan ditonton oleh jutaan orang. Ternyata, para penonton terinspirasi dan kagum dengan daya juang Beliau. Secercah daya juang yang hanya dapat muncul dari seorang veteran Perang Dunia 2. A national treasure.
Puncaknya, Beliau berhasil menggapai dua rekor dunia sekaligus. Pertama, sebagai pemecah rekor penggalangan dana terbesar di dunia. Kedua, sebagai orang tertua yang menjadi #1 dalam UK Singles Chart. Dengan kata lain, Beliau telah mencapai puncak viralitas dalam waktu yang sangat singkat.
Elevasi gegas ini membuat nama-nama besar memberikan pujian mereka. Banyak figur publik mulai memuji Captain Tom dalam berbagai kesempatan. Mulai dari artis legendaris seperti Tom Jones sampai Perdana Menteri Boris Johnson. "A beacon of light through the fog of coronavirus," tandas PM Boris mantap. Akan tetapi, tidak ada pujian yang setinggi apa yang diberikan Ratu Elizabeth 2.
Dua hari lalu, Captain Tom diberikan gelar ksatria/knighthood. Sehingga, nama resmi Beliau menjadi Sir Tom Moore. Sama seperti para pahlawan dan British National Treasures lain. Tandanya, Beliau secara resmi telah sejajar dengan nama-nama seperti Judi Dench, Paul Mccartney, dan lain-lain.
Lantas, apa yang bisa kita pelajari dari elevasi Beliau ini? Menurut hemat penulis, ada tiga pelajaran utama yang bisa kita ambil. Khususnya menghadapi peperangan melawan virus laknat ini.
Pertama, usia bukan halangan untuk berkontribusi pada era digital ini. Bayangkan, Captain Tom yang berusia hampir seabad saja bisa memberikan kontribusi sebesar itu. Mungkin kemunculan Beliau adalah kebetulan yang sulit terjadi lagi. Namun, fakta bahwa Beliau melakukan sesuatu untuk berkontribusi dalam upaya memerangi COVID-19 adalah teladan yang patut ditiru. He's done his part. Kini waktunya untuk melakukan bagian kita.
Kedua, semangat dan keinginan yang kuat adalah kunci untuk bertahan pada krisis COVID-19 ini. "Keinginan luhur kan terjangkau semua," pesan lagu Pemuda. Begitu pula dalam situasi ini. Ketika kita memiliki keinginan dan semangat untuk memperbaiki diri, maka tujuan kita hidup pasti tercapai. Bahkan, guncangan macam COVID-19 bukan halangan bagi orang yang berkeinginan teguh dan luhur.