Lihat ke Halaman Asli

Rionanda Dhamma Putra

Ingin tahu banyak hal.

Pembangunan Jalan Tol untuk Orang Kaya?

Diperbarui: 29 Desember 2018   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: bisnis.tempo.co

Bangsa kita sedang merayakan sebuah pencapaian besar. Akhirnya, setelah dua puluh tahun menunggu, jalan tol Trans Jawa sudah tersambung dari Merak, Banten hingga Grati, Pasuruan di Jawa Timur. Terhubungnya kedua wilayah ini dengan jalan tol menunjukkan adanya perkembangan pembangunan infrastruktur jalan yang signifikan di Indonesia.

Ternyata, tidak semua elemen bangsa merayakan pencapaian ini. Masih ada suara-suara yang mengkritik pembangunan jalan tol Trans Jawa. Mereka berkata bahwa pembangunan jalan tol hanya untuk orang-orang kaya yang memiliki mobil. Ketika mendengar atau membaca pernyataan seperti ini, penulis langsung mengurut dada.

Mengapa? Pernyataan ini menunjukkan bahwa si pengkritik tidak memahami atau melupakan adanya multiplier effect dalam perekonomian. Padahal, multiplier effect adalah sebuah konsep fundamental yang harus dipahami oleh setiap orang yang ingin mengkaji sebuah pembangunan infrastruktur.

Apa itu multiplier effect? Efek pengganda adalah sebuah konsep yang menjelaskan bahwa dampak dari belanja dalam perekonomian terhadap pendapatan nasional lebih tinggi dari nilai belanja awal. A 10% increase in spending will increase the national income more than 10%. Kira-kira, begitu gambaran umum dari konsep ini.

Tetapi, bagaimana cara efek pengganda bekerja dalam sendi-sendi perekonomian? Untuk mempermudah dalam menjawab pertanyaan ini, mari kita kontekstualisasikan dalam kasus pembangunan jalan tol Trans Jawa.

Ketika pemerintah memutuskan untuk mempercepat realisasi pembangunan jalan tol Trans Jawa, maka investasi di dalam perekonomian secara makro meningkat. Investasi tersebut melibatkan pembelian beko, aspal, semen, dan berbagai material lainnya yang diperlukan. Tanpa pembelian tersebut, maka pembangunan tidak bisa berjalan.

Ketika perusahaan yang membangun jalan tol membeli barang-barang tersebut, uang tersebut akan bergulir kembali. Bergulir menuju produsen yang membuat semen, beko, aspal, dan berbagai barang lainnya. Ketika uang tersebut mengalir menuju produsen barang-barang tersebut, maka uang tersebut akan menjadi penerimaan bagi mereka.

Penerimaan tersebut pasti digunakan untuk berbagai pengeluaran perusahaan. Mulai dari membayar gaji pegawai, membeli inventaris baru, sampai membeli bahan baku produksi. Jika perusahaan tersebut bia mengelola keuangannya dengan baik, maka sebagian penerimaan tersebut juga menjadi laba bagi perusahaan. Laba inilah yang menjadi sumber ekspansi dan investasi bagi perusahaan tersebut.

Ketika perusahaan tersebut memberikan gaji bagi para pekerjanya, maka pendapatan disposabel secara umum meningkat. Semakin banyak dana yang dapat digunakan untuk konsumsi dan menabung (Yd = C+S). Ketika konsumsi dan tabungan meningkat, maka semakin tinggi pula pendapatan dan investasi dalam perekonomian secara makro.

Rumus Multiplier Effect Belanja Pemerintah dan Investasi.

Selain kepada perusahaan lain, perusahaan pembangunan jalan tol juga membuka lapangan kerja bagi penduduk sekitar wilayah pembangunan. Ketika dibuka lapangan kerja, maka pendapatan disposabel penduduk di sekitar wilayah pembangunan meningkat. Selain bagi penduduk yang bekerja di proyek tersebut, penduduk juga memiliki kesempatan untuk berjualan makanan atau minuman bagi para pekerja ketika proses konstruksi.

Seluruh mekanisme di atas dapat dirangkum dalam satu kalimat. "Another person's spending is another person's income." Belanja seseorang adalah pendapatan bagi orang yang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline