Lihat ke Halaman Asli

Rionanda Dhamma Putra

Ingin tahu banyak hal.

Media Sosial, Wadah Persatuan Zaman Now [Bagian I]

Diperbarui: 26 November 2018   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : 123rf.com

UNICEF (dalam tekno.kompas.com, 2014) menyatakan bahwa 30 juta penduduk Indonesia berusia 10-19 tahun adalah pengguna media sosial. Tak ayal, pernyataan ini menunjukkan kedekatan media sosial dengan kehidupan generasi zaman now. Pada era digital ini, setiap orang diwajibkan untuk memiliki paling tidak satu media sosial. Bahkan, media sosial dapat dikategorikan sebagai kebutuhan primer.

Mengapa? Tanpa media sosial, kehidupan seorang individu menjadi sulit, karena dia tidak mampu menikmati berbagai keuntungan yang diberikan olehnya. Salah satu keuntungan tersebut adalah berbagai fitur yang memudahkan interaksi antar individu, khususnya antar individu zaman now.

Sejatinya, interaksi antar individu yang semakin mudah akan memberikan berbagai dampak positif bagi generasi zaman now. Pertama, media sosial mendekatkan dan mendorong interaksi anggota generasi zaman now yang memiliki kepentingan, minat, atau perhatian yang sama. 

Kedua, media sosial meningkatkan pertukaran ide yang mendorong kreatifitas individu zaman now dalam berkarya. Ketiga, media sosial mendorong terbentuknya spontaneous order (meminjam terminologi dari Friedrich Von Hayek) dari generasi zaman now.

Apa itu spontaneous order? Istilah ini adalah sebuah konsep yang menggambarkan jaringan kompleks antar individu sebagai hasil dari interaksi dan pertukaran yang terjadi. Akhirnya, ketiga dampak positif ini membentuk suatu persatuan/solidaritas di antara generasi zaman now, dan ini adalah cara paling brilian dan visioner untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

Namun, kenyataan tidak berkata demikian. Interaksi yang dipermudah malah menimbulkan berbagai hal-hal aneh dan nyeleneh dari anggota generasi zaman now. Mulai dari yang paling dekat, kita sering jumpai berbagai posting dari generasi zaman now yang tidak sesuai dengan usianya, terutama soal percintaan. Selain itu, media sosial juga mendorong perundungan di internet atau cyberbullying di antara generasi zaman now.

Bahkan, UNICEF (dalam Kumparan.net, 2017) menyatakan bahwa 41 sampai 50 persen remaja di Indonesia dalam rentang usia 13 sampai 15 tahun pernah mengalami tindakan cyberbullying. Lebih mengerikan lagi, 80 persen dari remaja Indonesia berusia 12-13 tahun telah mengalami cybervictimization hampir setiap hari, dan ini berbanding lurus dengan tekanan psikologis yang mereka rasakan (Safaria, 2016:82). Sehingga, media sosial menciptakan polarisasi di antara generasi zaman now Indonesia.

Maka, diperlukan sebuah perubahan penggunaan media sosial di antara generasi zaman now, agar media sosial tidak membawa mereka menuju perpecahan.

Untuk itu, penulis menyadari betapa pentingnya penggunaan media sosial sebagai alat generasi zaman now untuk menciptakan persatuan. Maka, penulis mengambil topik ini sebagai topik esai penulis, untuk mengkaji penggunaan media sosial sebagai wadah persatuan di antara generasi zaman now, solidaritas yang terbentuk dari penggunaan tersebut, dan pengaruh solidaritas tersebut terhadap upaya generasi zaman now untuk mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.

Media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas fondasi ideologi dan teknikal dari Web 2.0, dan kelompok aplikasi ini mengizinkan penciptaan dan pertukaran konten yang dihasilkan penggunanya (Kaplan dan Haenlein dalam Tezci dan Icen, 2017:99). Definisi ini menunjukkan sosial media sebagai medium atau wadah di antara para penggunanya.

Pertukaran tersebut dilakukan melalui kerangka teknologi yang dinamakan Web 2.0. Kerangka teknologi tersebut mengizinkan adanya pertukaran berbagai konten di antara penggunanya. Lalu, konten apa saja yang sering dipertukarkan oleh generasi zaman now?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline