Lihat ke Halaman Asli

Rahma Dian

Love writing and reading

Keep Clean Our Country and Start Your Smile

Diperbarui: 3 Oktober 2016   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.panoramio.com

Sudah membuang sampah pada tempatnya belum? Masih menggunakan tissue? Masih suka ngegas atau naik kendaran bermotor tujuan dekat? Atau masih malas memisahkan sampah? Semua pertanyaan tersebut membuat kuping sakit, panas dan malas ngejawabnya. Tapi apa gambar di atas masih membuatmu malas menjawabnya. Yup! aku akan mengajak kamu terbang, berhayal sedikit. Bayangkan gambar asri di atas penuh dengan sampah, tissue yang berhamburan, atau asap hitam, pasti butek banget kan? Nah aku mau berbagi seiris pengalaman buat kalian, teman – teman terkece.....

Sebenarnya aku cuek bebek soal lingkungan namun lama – lama perasaan tak nyaman hinggap juga. Harus menghirup asap tak sehat setiap berangkat kerja, melihat sampah penuh lalat dan tissue yang mulai memenuhi nafas kehidupan. Huhhh! Akhirnya terlahir solusi kecil – kecilan, solusi dimulai dari diri. Gini caranya sob!

Pertama, mulai rajin ngebuang sampah pada tempatnya. Ingat! Kalau sampahnya botol bekas minuman, hancurin dulu baru dimasukkan ke tempat sampah biar hemat tempat. Seperti ini nih!

dokpri

Tumbuhkan niat buat misahin sampah plastik sama rumah tangga (yang bisa dibuat kompos). Terus komposnya buat apaan? Gampang! Kalau punya lahan lebih tanamin buah yang mudah hidup, seperti pisang. Tapi kalau nggak ada tempat, tanam bunga di pot juga boleh. Nah! Si kompos buat pupuknya biar tanamannya montok.

Gimana? Keren kan? Selain sampahnya manfaat, buahnya bisa dimakan, dan akar tanamannya juga menyimpan air...mantap pisan? Akhirnya yang lari ke TPA cuma sampah plastik doang!

Kedua, kurangi penggunaan tissue gih! Kenapa begitu, bukannya itu lebih praktis? Praktis tapi membawa bencana. Hah...seseram itu? Baca aja terus, biar kamu bisa menentukan tingkat bahayanya. Bahan baku utama tissue adalah kayu. Coba fikirkan, kalau sehari menggunakan 2 lembar berarti setahun sekitar 730 lembar. 

Pertanyaannya, berapa pohon yang harus ditebang untuk pembuatan tissue, pastinya banyak dong??? Kalau kebiasaan tersebut berlanjut, hutan kita akan semakin parah. Sekarang aja negeri tercinta kita telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72%. Parah banget kan? Ok, biar masa depan kita tak terancam, ganti kebiasaan pakai tissue dengan sapu tangan. Gak usah isin alias tak usah malu! Mulai besok bermigrasi ya...Less tissue Let’s go green!

Ketiga, ngegoes aja kalau mau pergi ke tempat yang dekat. Selain mengurangi asap kelam, itung – itung olahraga juga. Masih takut capek? Jangan! Angep aja semangat buat bikin berat badan ideal, cakep kan?

Itulah tiga hal yang pelan – pelan aku terapkan, demi senyum terindah, demi lingkungan bersih.

Nggak usah ngerasa berat, Sob! Ingat aja, sedikit kebaikan akan mendatangkan perubahan. Semangatin diri kalian seperti semangat Gerakan Budaya Bersih dan Senyum dan Kemenko Maritim. Keep clean our country and start your smile...

Oh ya...terima kasih buat penyelanggara lomba Gerakan Budaya Bersih dan Senyum dan Kemenko Maritim serta teman – teman yang sudah mampir...salam kompasiana...salam cinta damai, semangat go green..........

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline