PENDAHULUAN
Proses pelaksanaan peningkatan kualitas pelayanan perizinan untuk mewujudkan pelayanan prima (service excellence) terhadap masyarakat memerlukan peningkatan kemampuan para pelaksana pelayanan itu sendiri. Peningkatan kompetensi sifatnya wajib agar pelaksanaan pelayanan prima terhadap terhadap masyarakat bisa terus terjaga kualitasnya.
Tujuan dari pelaksanaan bimbingan teknis adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan praktis kepada para pelaksana/petugas pelayanan perizinan akan pentingnya pelayanan prima. Selain itu untuk meningkatkan kemampuan tenaga kontrak dalam menerapkan dasar pelayanan prima dalam menghadapi masyarakat yang melakukan proses pelayanan terpadu.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kerjasama antara Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar.
Pelaksanaan bimbingan teknis pelayanan prima bagi tenaga kontrak dilaksanakan pada tanggal 13 sampai dengan 18 Mei 2024 bertempat di ruang pertemuan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banjar.
Peserta bimbingan teknis adalah tenaga kontrak di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DINSOSP3AP2KB) sejumlah 25 orang.
Narasumber dalam pelaksanaan bimbingan teknis adalah Kepala Dinas dan Kepala Bidang Penanaman Modal DPMPTSP Kabupaten Banjar, Direktur PT Baidah Bangun Perkasa dan Tim Bank Kalimantan Selatan. Materi bimbingan teknis meliputi pelayanan prima, budaya kerja, kepribadian pelayanan, kemampuan komunikasi, penanganan aduan masalah dan pembentukan karakter.
Materi pelayanan prima mengulas bagaimana dasar-dasar pelayanan prima. Tujuan dari penyampaian materi ini adalah mendeskripsikan pengertian, tujuan, dan manfaat pelayanan prima. Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan prima dengan baik dan benar. Menerapkan standar mutu pelayanan prima dengan baik dan benar. Mengidentifikasi jenis dan karakteristik pelanggan. Juga untuk menganalisis masalah pelayanan prima.
Materi budaya kerja menekankan pada konsep konsep kepercayaan, proses berpikir, dan perilaku karyawan yang berdasarkan pada ideologi dan prinsip suatu institusi. Penerapan budaya kerja positif adalah sebuah keharusan bagi pimpinan institusi dan pegawainya. Hal tersebut dikarenakan cerminan nilai-nilai sebuah institusi itu sendiri.
Materi kepribadian pelayanan terkait dengan perilaku saat berinteraksi dengan pelanggan/masyarakat dan berhubungan erat dengan materi kemampuan komunikasi. Pelajaran utama dalam materi penanganan aduan masalah adalah cara mengenali dan menghadapi pelanggan dengan sebaik mungkin. Penanganan aduan masalah berkaitan erat dengan proses pengembangan karakter yang melibatkan nilai-nilai, sikap, dan kepribadian seseorang. Utamanya petugas pelayanan yang berhadapan langsung dengan masyarakat.