Jarang-jarang ada film India tanpa ada joget dan cinta yang ceria. Tidak. Maharaja tidak bercerita tentang dua hal tersebut. Entah darimana harus memulai menceritakan kesan tentang film yang satu ini.
Tentu saja ada unsur drama yang mengharukan, komedi yang tipis, sindiran terhadap birokrasi, dan plot twist yang bisa dikatakan di luar nalar. Kejutan yang benar-benar baru dihadirkan di bagian paling akhir dari cerita ini.
Singkatnya Maharaja bercerita tentang seorang Maharaja, lelaki pencukur rambut yang kesehariannya jujur dan lugu, tekun pada pekerjaan serta sangat penyayang pada Jothi, anak perempuan satu-satunya. Anak perempuan yang hidup bersamanya, berdua saja. Ibunya meninggal pada suatu kecelakaan, hingga pada kejadian tersebut Jothi diselamatkan oleh Lakshmi.
Suatu hari, Jothi yang memiliki bakat lari, mengikuti semacam training camp terkait lomba atletik yang diikuti sekolahnya di tempat yang cukup jauh dari rumah. Sehingga mengharuskannya menginap selama seminggu.
Saat anaknya mengikuti pertandingan tersebut, terjadi masalah. Lakshmi yang dipuja mereka, hilang dari tempat dimana dia seharusnya berada. Dicuri, atau mungkin dirampok. Sampai-sampai Maharaja mengalami luka parah dan pingsan di rumahnya sendiri.
Maharaja melapor ke kantor polisi. Disinilah awal mula ketegangan film yang termasuk dalam genre action thriller ini terjadi.
Polisi menganggap remeh kejadian pencurian tersebut. Maharaja malah dianggap tak waras. Tapi dia bersikeras agar kasus yang dialaminya dapat dipecahkan. Maharaja tetap ingin Lakhsmi diketemukan, bagaimanapun caranya.
Permasalahan ini akhirnya mendapatkan perhatian dari Inspektur yang mencari informasi terkait keberadaan Lakshmi, sampai akhirnya merembet ke persoalan-persoalan lain. Kasusnya yang awalnya sepele ternyata mempunyai benang merah dengan kejadian perampokan yang lain.
Perampokan yang juga mempunyai keterkaitan dengan meninggalnya ibunda Jothi dalam kecelakaan di awal kisah ini bermula. Kemudian entah bagaimana menjadi terhubung dengan kejadian hilangnya kacamata seorang anggota dewan yang temperamental.
Kisahnya memang mempunyai alur maju mundur di beberapa titik. Tapi perpindahan fase waktu terjadi begitu halus, sehingga nyaris tidak mengganggu jalannya cerita.
Hingga penonton, khususnya aku, sekan-akan dibawa bertualang dalam pencarian Lakshmi, kecemasan Maharaja saat Jothi terus menanyakan keberadaan Lakshmi sampai mengharuskannya menghancurkan sebagian ruangan kantor polisi dan perkelahian dengan penjahat dengan menggunakan pisau cukurnya.