Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

Tips Sukses Donor Darah Bagi yang Takut Jarum dan Darah

Diperbarui: 30 Mei 2024   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

goody-bag donor tadi siang (dokpri) 

Donor darah adalah salah satu upaya menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.  Salah satunya adalah melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh, selain banyak manfaat positif lainnya.

Prosedur untuk donor darah sebenarnya sangatlah simpel.  Asal memenuhi tiga indikator utama, yaitu berat badan minimal 45 kg, kemudian tekanan darah  normal (Sistole 100 - 180 dan Diastole 70 - 100), dan kadar haemoglobin (Hb) 12,5-17,0 gr/dL%, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehata Nomor 91 Tahun 2015.

Berdasarkan pengalaman pribadi, badan terasa enteng dan lebih nyaman setelah donor darah, mungkin karena proses penyegaran darah dalam tubuh sih ya.  

Masalah utama ketidaksuksesan pendonor adalah tidak memenuhi tiga kriteria utama di atas, bisa gara-gara terlalu kurus, atau tekanan darah yang tidak normal, atau kadar Hb yang kurang.  Hal inilah yang menjadi penyebab saya gagal mendonorkan darah dalam jeda dua tahun.  Biasanya dikarenakan tekanan darah atau kadar Hb yang kurang.

Dulu, saat awal pertama kali memberanikan diri donor darah, mungkin sekitar 23 tahun silam.  Pengukuran Hb masih belum di wajibkan di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) setempat.  Jadi asal tekanan darah cukup, proses donor sudah bisa dilakukan.

Akan tetapi urusan kadar Hb menjadi masalah saat ingin mendonorkan darah di Rumah Sakit dr. Sardjito, Jogja di circa 2011.   Penyebab utamanya adalah kurangnya kadar Hb.  Mungkin dikarenakan nutrisi yang kurang saat berstatus sebagai anak kos.

Hanya beberapa kali sukses mendonorkan darah, karena harus klop antara tekanan darah dan kadar Hb dalam batas normal. Terakhir kali periksa saata gagal donor adalah saat kadar Hb ada di angka 12.4.  Sementara ambang batas yang dibolehkan adalah 12.5.  Menyebalkan sekali memang.

Tak ada jalan lain untuk menjaga hal tersebut selain menjaga pola makan danpola istirahat.  Paling tidak dilakukan beberapa hari sebelum memutuskan untuk donor darah, selain berusaha berolahraga secara teratur. Konon hal tersebut efektif untuk membantu melancarkan peredaran darah.

Nah, mungkin akibat sedang rajin-rajinnya olahraga akhir-akhir ini, ditambah makan yang juga tak kalah rajin.  Alhamdulillah, tadia siang saat muncul niat untul kembali donor darah, kadar Hb sudah normal di angka 12.6.

Kemudian, masalah lainnya yang mungkin menggagalkan proses donor darah adalah urusan trypanophobia, alias ketakutan akan jarum suntik.  Saya termasuk kategori manusia ajaib itu.  Jarum suntik masih menjadi ganjalan bagi saya, ditambah lagi saya termasuk golongan hemophobia alias memiliki rasa takut akan darah.

Hal itulah yang menyebabkan keinginan untuk mendonorkan darah baru bisa terlaksana di usia 26 tahun.  Cukup telat mengumpulkan keberanian.   Lha, saya nunggu saat jari ditusuk untuk diambil sampel darah buat periksa Hb saja selalu bikin deg-degan, kok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline