Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

Dinamika Motor Tua di Pagi Hari

Diperbarui: 6 April 2024   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: dokpri

Sebenarnya tidak begitu tua juga, Yamaha Excellent itu produksi tahun 1987, usianya baru 37 tahun saat ini.  Mesinnya sudah tak lagi standar, sudah oversize.  Tapi mesinnya awet karena menggunakan dua oli untuk mesinnya.

Cukup lama tak digunakan membuat ingin memakainya ke kantor tadi pagi.  Tak ada knop starter elektrik membuatnya harus distarter manual.  Diengkol dan ditendang kuat-kuat.  Tapi rupanya lama istirahat membuatnya susah hidup.

Seperti biasa, tuas cuk alias choke pun dimainkan.  Perlu waktu beberapa menit akhirnya mesin hidup dan knalpot ngebul.  Mesin dua tak justru dikatakan normal apabila keluar asap dari knalpot, kebalikan dengan motor bermesin empat tak-kalau sampai ada asap keluar dari knalpot itu artinya ada kerusakan pada mesin.

Cuk dimatikan, gas digeber, akhirnya motor pun hidup dan dijalankan dengan kecepatan sedang.  Excellent 1987 itu cuma punya tiga perpindahan kecepatan. Walau masih bisa jalan di atas 60 km/jam di jalanan.

Ternyata kesenangan karena motor jalan normal itu hanya bertahan sebentar, baru saja jalan sekitar satu kilometer motor kembali melambat akibat mesinnya mati.   Ternyata bahan bakarnya habis.

Untungnya ada yang jual bensin eceran tak jauh dari posisi motor mati.   Diisi empat liter, itu pun tak sampai penuh karena kapasitas tangkinya muat sampai 5,3 liter.  

Masalah kembali muncul karena lupa bawa uang tunai, penjual bensin eceran terkesan tak percaya saat minta ijin sebentar ke ATM untuk menarik uang.  Akhirnya menitipkan tas ransel berisi leptop sebagai jaminan.

Di ATM ternyata antrinya cukup panjang pula.  Akhirnya memutuskan untuk pulang mengambil uang.  Lepas itu kembali ke penjual bbm eceran untuk membayar sembari mengambil ransel jaminan.  Baru setelah itu menghidupkan mesin kembali untuk berangkat menuju kantor.

Motor setua apapun,sebenarnya bisa tetap awet asalkan oli pelumasnya tetap dijaga.  Khusus mesin dua tak, selain oli mesin yang harus rutin diganti, keberadaan oli samping pun harus dipastikan tetap tersedia jangan sampai habis karena berakibat pada kerusakan mesin.

Sesederhana itu sebenarnya perawatan sepeda motor.  Lainnya adalah menjaga pengapian, utamanya urusan busi yang harus selalu prima.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline