Jika disebut tentang lagu religi, pikiran saya pasti langsung teringat dua irama.
Yang satu sebenarnya adalah sholawat kepada Rasulullah SAW, dibawakan oleh grup Nasyid asal negara tetangga Malaysia: Raihan. Irama ritmis musik tetabuhan yang mengiringi sholawat pada baginda Rasul itu selalu berhasil membuat udara terasa lebih sejuk, meresap ke dalam lapisan tubuh sampai kemudian menghantam ke inti jantung dan berujung mata terlapisi air tipis yang tiba-tiba menggenang.
Rindu sekali rasanya dengan beliau yang tak pernah ditemui di dunia. Hakikat rindu muncul begitu saja begitu shalawat terdengar.
Ya nabi salammualaika
ya rasul salammualaika
Ya habibi salammualaikaTelah terbit bulan purnama, cahayanya menyinari kami
Kau contoh akhlak terpuji, wajahmu penyejuk hatiKau bagaikan matahari, cahaya menerangi bumi
Kau bagaikan matahari, cahaya menerangi bumi
Engkaulah permata hati, bertakhta di sanubari
Yang kedua, adalah berdasar hadits Rasulullah SAW
"Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Barangsiapa yang menginginkan ilmu maka hendaklah ia mendatanginya dari pintu tersebut."
Ana madinatul ilm' ini saya dulu pernah beli kasetnya, dibawakan oleh Haddad Alwi & Sulis di album Love For The Messenger With Orchestra. Uniknya di album ini, arransemen oleh Dwiki Dharmawan dengan orkestra dari Victoria Philharmonic Orchestra & Sydney Concert Orchestra.