.. tak ada sesuatu yang terjadi secara kebetulan di dunia ini..
Kalimat itu terngiang-ngiang begitu saja di pikiran sejak tadi siang -- ah jadi berima -- saat pesan demi pesan masuk di saat kau sibuk. Seringkali membayangkanmu begitu repot saat sempat-sempatnya membalas pesan di saat waktu seakan-akan berkejaran adalah dilematis, antara kasihan tapi juga selalu memancing keinginan, untuk memastikan apakah kamu baik-baik saja di sana.
Padahal jarak kita tidaklah begitu jauh. Hanya aku saja yang selalu merasa tak ingin merasa jauh. Pesan adalah media yang sederhana yang menyenangkan namun terkadang sedikit merepotkan. Kebayang kan melihat orang yang kamu sayang harus repot mengetikkan jemarinya di layar sentuh di sela kesibukannya. Cuma demi kamu saja. Begitu, kan?
Sebenarnya aku mau bercerita lebih banyak tentang dirimu, atau tepatnya aku yang tak ingin kehilangan kamu, kehilangan jejakmu, walau setapak, walau sepersekian menit.
Tapi sepotong pesan darimu, menghentikan semuanya karena begitu sulitnya menemukan kalimat sederhana tapi bagiku lebih dari segalanya
"..terimakasih telah memilikiku.."
Hanya sepotong pesan, tapi berhasil membuat hatiku penuh, sesak dan meledak-ledak..
-
(bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H