Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

Pancaroba Badan Sehabis Lebaran

Diperbarui: 27 April 2023   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : sembirkadipaten.kec-prembun.kebumenkab.go.id

Bayangkan saja, sebulan penuh, 30 hari pola makan berubah, sarapan pindah menjadi sahur sebelum waktu subuh, makan siang mundur dan kadang digabung dengan makan malam setelah magrib.  Tiba-tiba seusai bulan Ramadhan badan diminta menyesuaikan pola hidup kembali, terutama pola makan dan minum tentu saja, kalau tak tahan badan pun tak bakal tahan akan perubahan.

Saya menyebutnya pancaroba badan, mirip perubahan cuaca yang cukup ekstrim, terlebih akhir-akhir ini cuaca yang cukup panas, di kota tempat saya tinggal saat tengah hari suhu bisa di kisaran 32-34 derajat celcius, membuat pikiran gatal ingin menikmati minuman yang dingin-dingin, seakan-akan es adalah solusi singkat untuk meredam panas.

Kombinasi perubahan pola makan minum ditambah cuaca yang panas, rupanya terbukti tak bagus untuk badan.  Lebaran hari pertama dan kedua tak kuasa menolak minuman dingin, akhirnya hari ketiga badan tak lagi bisa kompromi dengan perubahan yang serba mendadak, pilek berkepanjangan ditambah badan terasa lemas tak berdaya jadinya.

Memang seharusnya tetap menjaga minuman yang netral, tak melulu minuman dingin untuk pelepas dahaga.  Rupanya kemampuan menahan diri yang harusnya tertempa selama bulan puasa, kalah sama godaan dahaga. 

Mungkin lain orang beda godaannya, limpahan makanan berat, berlamak dan yang manis-manis pun tak bakal mampu dihela, lebih-lebih tak ada lagi jadwal ketat untuk memanjakan mulut.  Duh, kalau badan sudah tak terasa nyaman, baru timbul rasa tak nyaman pula di hati, bahwa menahan napsu di bulan lain ternyata tak semudah di bulan yang mulia yang telah lewat.

Tapi bagaimanapun, semoga semuanya bisa melewati masa pancaroba hawa napsu dan badan, dan kembali bisa menyesuaikan diri dengan ritme hidup dan pikiran.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline