Sekitar seminggu yang lalu saat melihat Netflix ada rekomendasi acara baru yang judulnya menggelitik, yaitu Physical: 100. Setelah saya cek ternyata baru tayang 2 episode (barusan telah tayang total 4 episode saat Selasa kemarin). Cara itu sendiri ternyata reality show dari Korea Selatan.
Isinya adalah fisik, adu fisik dalam arti sesungguhnya, baik memperlihatkan fisik peserta yang rata-rata bugar dan berotot, maupun pertarungan adu fisik antar peserta yang sesuai judulnya peserta awalnya berjumlah total 100 orang dengan hadiah utama tak main-main, yaitu 300 juta won yang kalau dirupiahkan dengan kurs sekarang ini sekitar 3,6 milyar. Luar biasa sekali acara ini.
Pesertanya sendiri beragam, dari juara tinju bebas, juara gulat, model, petinju, tentara, sipir, atlit, pemandu sorak, pemadam kebakaran dan berbagai profesi lainnya dengan rentang usia yang berbeda-beda pula. Walaupun begitu ada keseragaman di antara semua peserta, yaitu badan yang bugar di atas rata-rata.
Para penonton tak pelak lagi akan dihibur dengan hasil olah tubuh mereka selama bertahun-tahun, dan semua bagian utama badan peserta diabadikan dalam bentuk gips manekin yang nantinya harus dihancurkan saat mereka dinyatakan kalah dalam kompetisi.
Dilematis sebenarnya menonton fisik para peserta, antara kagum dan minder campur aduk, jadi selain memotivasi untuk olah tubuh bisa juga membuat rendah diri saat melihat tubuh-tubuh gempal itu beraksi.
Aturan yang dibuat pun menarik, yaitu bagaimana para peserta diminta untuk memilih lawannya sesaat setelah melewati ujian saringan pertama, dan pilihan peserta pun terakadang unik, ada yang logis memilih lawan yang seimbang, ada pula yang adu nyali memilih lawan yang terlihat lebih kuat. Peserta yang terdiri dari pria dan wanita pun dibebaskan untuk memilih lawannya, tak terkotak-kotak sesuai gender.
Adu fisik tahap awal juga tak kalah unik, cuma berebut dan mempertahankan sebuah bola kulit selama tiga menit di dua arena yang disediakan. Sesederhana itu, walaupun nyatanya pada saat perebutan bola terjadi adu fisik yang seru dan sekaligus mengerikan, semua teknik bela diri dan olah tubuh yang dimiliki dikeluarkan dan dioptimalkan saat fase tersebut. Fase yang menyaring kembali sejumlah peserta untuk mengikuti babak selanjutnya yang mengandalkan fisik dan juga kekompakan tim.
Sampai episode ke empat, ada satu hal yang menarik yaitu pemotongan tiap akhir episode yang membuat penasaran, karena hasil adu fisik di episide tersebut baru akan diketahui di episode berikutnya. Tak pelak hal tersebut membuat penasaran untuk kembali menunggu episode berikutnya tayang kembali di 7 Februari mendatang.
Bagi yang ingin memotivasi diri untuk tetap menjaga fisik, tontonan ini sangat direkomendasikan, atau ingin melihat bagaimana ternyata kekuatan fisik seseorang itu ternyata fakta dan nyata. Namun juga sekaligus tak direkomendasikan bagi yang tak ingin melihat aurat, ya tentu saja namanya juga adu fisik, tentu saja fisik manusia adalah jualan utamanya. Jadi hati-hati saja, takutnya nanti jadi lupa dan malah keterusan penasaran menonton episode-episode berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H