Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

Money Heist: Korea, Drama Perampokan yang Epik

Diperbarui: 19 Januari 2023   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: kompas.com

Sesuai judulnya, serial Money Heist versi Korea ini adalah adaptasi dari serial berjudul sama yang aslinya dari Spanyol dan berjudul La Casa de Papel.  Kisahnya sederhana tapi kompleks, yaitu rencana segerombolan orang dengan masing-masing keahlian yang sudah diperhitungkan matang-matang untuk mengambil alih percetakan uang yang terkait dengan penyatuan Korea Utara dan Selatan.  Hal yang sebenarnya masih tidak mungkin terjadi saat ini.

Otak di balik rencana perampokan itu adalah seseorang yang dipanggil Profesor, sedangkan anggota lainnya juga menggunakan nama samaran berupa kota-kota di seluruh dunia: Tokyo, Nairobi, Oslo, Helsinski, Rio, Moskow, Denver dan sang ketua: Berlin.

Operasional pengambilalihan gedung pencetak uang berlangsung secara sistematis dan diperhitungkan dengan sangat matang, lengkap dengan plan A-Z, karena memang pada akhirnya ada beberapa rencana yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Dalam menjalankan aksinya mereka menggunakan wearpack berwarna merah dan topeng yang khas.  Seragam yang sama yang dipakaikan pada para sandera yang dipergunakan sebagai tameng dari serbuan polisi.

Karena terkait dengan reunifikasi Korea Selatan dan Utara, maka kisah ini juga dibumbui drama politik yang cukup intens, juga ditambah bumbu percintaan antara beberapa tokoh utama di serial tersebut, bahkan tak terkecuali drama romansa sang Profesor sendiri.

Serial yang cuma terdiri dari 12 episode ini, endingnya benar-benar epik.  Yang sangat menarik tentu saja cara mereka mengambil hati masyarakat sehingga mereka tidak dipandang sebagai perampok melainkan sebagai pahlawan. 

Flashback latar belakang masing-masing anggota perampok itu juga tak kalah menarik, juga proses bagaimana mentoring Profesor terhadap mereka dan bagaimana keterkaitan masing-masing anggota di masa lalunya.

Melihat ada keterkaitan masalah politik dan penggunaan topeng dalam aksinya, juga terkait dengan tirani sebuah negara, mau tak mau serial ini mengingatkan pada salah satu film favorit saya: V for Vendetta yang dahsyat.

Jadi begitulah, film ini keren untuk ditonton, tapi sebagai peringatan serial ini tak bagus untuk ditonton anak-anak di bawah umur, selain cukup banyak adegan kekerasan, juga terselip beberapa adegan dewasa yang cukup berbahaya dan memacu adrenalin untuk ditonton.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline