Ada tiga wilayah di Kalimantan Selatan yang memiliki nama yang mirip satu sama lain yaitu Kota Banjarmasin yang sudah tak lagi menjadi ibukota Kal-Sel, Kabupaten Banjar tempat saya bekerja dan Kota Banjarbaru tempat saya tinggal. Secara tidak sengaja tadi pagi bersepeda melintasi tiga wilayah Banjar tersebut.
Awalnya ingin kembali bersepeda menuju ke kantor di arah timur, tetapi tiba-tiba saat sepeda dan segala perlengkapannya disiapkan ada telpon masuk dari pak bos, meminta menghadiri acara di sebuah hotel di timur kota, tepat di perbatasan ajaib Banjar dan Banjarmasin. Saya sebut ajaib karena pintu gerbang masuk ke hotel tempat acara berlangsung ada di wilayah Banjarmasin, tapi hotelnya sendiri masuk wilayah Kabupaten Banjar, membingungkan memang.
Perjalanan akhirnya dimulai sekitar pukul 07.32 pagi, kali ini memakai roadbike Strattos S3 yang lama tak tersentuh sampai-sampai bannya perlu diisi angin lagi. Untunglah cuaca sangat mendukung, walaupun langit lagi-lagi dalam keadaan labil, antar cerah dan mendung, yang jelas matahari sedang malas membuat bumi panas.
Dari Banjarbaru jalanan cukup datar, hanya sedikit menanjak saat melewati kawasan bandara Syamsudin Noor, kemudian tinggal jalan datar dan lurus menuju arah Banjarmasin. Melewati beberapa komplek militer seperti Brimob, Denzipur, Resimen Induk Kodam (Rindam) VI Mulawarman, Kompi Senapan A Yonif 623, sampai akhirnya tiba di bundaran Liang Anggang. Dari bundaran lurus saja mengikuti arah barat laut.
Beberapa kilometer dari bundaran itu sampailah di perbatasan Banjarbaru-Banjar. Memasuki wilayah Kabupaten Banjar jalanan datar dan ramai, apalagi saat melewati Pasar Kindai Limpuar, namanya juga pasar. Itu letaknya di Km 14, artinya tak terasa sudah sekitar 20 km dari rumah dan tinggal sekitar 8 km lagi menuju titik lokasi acara. Sebelumnya mampir beli air mineral dan soyjoy untuk menambah energi, jaga-jaga nanti kalau tak disiapkan sarapan.
Akhirnya sesampai di hotel, mencari parkir sepeda yang ternyata gabung sama parkir motor, ganti seragam batik sasirangan di musholla, dan lalu menuju tempat acara untuk register. Rencana cuma sampai siang, tapi ternyata saat tengah hari hujan justru turun dengan deras. Jersey sepeda yang disampirkan di sepeda ternyata basah kuyup, akhirnya pulang dengan kemeja. Sungguh pagi yang luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H