Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

Sepeda Single Gear yang Sederhana dan Menyenangkan

Diperbarui: 25 Desember 2022   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Solois 71 | dokpri

Sepeda dengan gigi tunggal alias single gear adalah jenis sepeda yang sangat sederhana, tapi kenyamanan dan kekuatannya tak kalah dengan sepeda dengan multi gears.  Bedanya dengan fixie  adalah kayuhan crank bisa diputar ke belakang dan didiamkan tidak seperti fixie yang sesuai namanya, crank dan pedal akan terus berputar walaupun tidak dikayuh saat di turunan.

Biasanya free hub sepeda fixie mempunyai dua ulir, satu bisa dipasang cog alias gir fixie, satunya terpasang freewheel alias gir untuk single speed.  Saya senditi tak terbiasa menggunakan versi fixie karena sulit menggunakan crank yang terus berputar dan sekaligus berfungsi sebagai rem saat dikayuh ke arah yang berlawanan.

Single gear juga bisa memanfaatkan sepeda mtb biasa yang freehubnya menggunakan multi speed dan QR alias quick release,  tinggal menambahkan adaptor yang banyak dijual secara terpisah. 

Biasanya gear yang terpasang standar adalah 16 t artinya memiliki 16 teeth alias gigi, sedangkan crank seperti yang terpasang di Soloist 71 itu adalah 46 t.  Rasio gir itu sudah cukup untuk medan datar sampai yang elevasinya tidak terlalu curam.  

Bagian meyenangkannya tentu saja tak perlu repot-repot memikirkan memindahkan gir alias gigi di sepanjang jalan, tinggal memikirkan mengatur napas dan tenaga agar tetap stabil, baik di jalan datar maupun tanjakan yang lumayan.  Dikayuhnya pun sangat nyaman, apalagi ban 700c yang sama dengan sepeda balap membuatnya nyaman di jalan aspal kota, geometri framenya pun sederhana tak macam-macam dengan fork yang sudah tentu rigid.

Salah satu peserta acara sepedaan Bentang Jawa yang digelar beberapa waktu silam ada yang menggunakan sepeda single gear dalam perjalanan dari Pantai Carita di Jawa Barat menuju Banyuwangi di Jawa Timur sepanjang kurang lebih 1500 km tersebut.

Karena kesederhanaan sepeda jenis ini, perawatannya pun tentu lebih mudah, palingan tambahannya adalah rem yang bisa terpasang sepasang atau satu saja.  Sisanya cuma memperhatikan kelonceran hub dan freehub, kondisi rantai, crank, dan tentu saja posisi setang dan sadel yang nyaman.  Selain itu tinggal melatih napas dan memperhatikan kondisi jantung selama perjalanan.

Tentu saja karena sederhana pula, sepeda jenis ini lebih mudah dibersihkan dan gampang dibawa kemana-mana pula soalnya ringkas dan ringan.  Selain itu harganya pun relatif murah, karena saat ini jarang ada yang menggunakan sepeda jenis ini.  Sepeda saya itu sendiri beruntung sekali mendapatkannya di sebuah bengkel dengan harga tak sampai satu juta rupiah dan tetap nyaman dipakai sampai sekarang.

Sungguh, jenis single gelar merupakan alternatif sepeda murah meriah yang nyaman dan patut untuk dicoba. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline