Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

Angka Keberuntungan Partai Politik

Diperbarui: 24 November 2022   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dari pixels.com | flo-karp

Usul ibu Megawati agar nomot urut partai peserta Pemilu 2024 tidak diganti itu ada benarnya juga, bahwa katanya untuk efisiensi alat peraga dan sebagainya yang selalu menggunakan nomor partai.  Walau sebenarnya sedikit mengada-ada juga, soalnya pesta demokrasi itu sudah ada alokasi dananya, mau ganti nomor berapa kali juga sebetulnya tidak masalah.  Wong cuma dicetak lima tahun sekali, kok.

Saya menduga kalau diundi ulang, pasti ada kekhawatiran partai-partai yang nomor urutnya sudah dianggap bagus di tahun 2019, dan mendapatkan angka satu digit, berubah jadi nomor urut dengan angka dua digit dan lebih mengkhawatirkan lagi pas dapat nomor urut paling terakhir alias nomor 18, seakan-akan menjadi ranking paling rendah saat bagi rapor kenaikan kelas.

Apalagi PDI Perjuangan tahun 2019 silam mendapatkan nomor urut 3, nomor urut yang sama saat PDI masih tanpa ada tambahan kata perjuangan saat Pemilu di orde baru.  Bayangkan saja saat nanti misal diundi ulang dan mendapatkan nomor urut 13, lebih-lebih apabila melihat kondisi perolehan suara Partai Hanura yang bernomor urut 13 di tahun 2019 yang anjlok sekitar 3,72 %.

Apalagi berubah nomor urut artinya harus merubah salam saat kampanye.  PDI Perjuangan dengan nomor urut 3 kan keren, bisa pakai salam metal saat kampanye, bayangkan jika harus berubah jadi angka 13, agak ribet membuat salam dan jargon baru.

Jadi, sepertinya sama sekali tak terkait dengan alasan efisiensi atau apalah itu.   Masalah tersebut pun sudah menuai protes dari beberapa petinggi partai, protes yang logis, masa pengundian cuma sebagian, padahal semua partai kan sejatinya mendapatkan perlakuan yang sama.

Kita lihat saja sama-sama, apakah usulan Ketua PDI Perjuangan tersebut akan diakomodir atau akan dimentahkan dan kembali dilakukan pengundian, soalnya partai-partai lain peserta 2019 tentu saja juga ingin mencoba nomor urut partai yang baru.  Terlebih bagi partai-partai yang merasa pasti ada hubungannya antara perolehan suara dengan angka keberuntungan, dan sepertinya rata-rata berpikiran demikian.

Kalau misal tak jadi diundi, maka salam metal akan tetap dimiliki PDI, kalau diundi, entah angka, jargon dan salam apalagi nanti yang harus dijadikan simbol.   Oh satu lagi, sepertinya partai Gerindra juga sepertinya bakal setuju dengan usul bu Mega, lah nomor urut mereka di 2019 itu the lucky number 7 je.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline