Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

Rindu Ngayogjazz

Diperbarui: 20 November 2022   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto dari krjogja.com

Tahun ini acara tahunan Ngayogjazz kembali digelar, kali ini berlokasi di Dusun Cibuk Kidul, Margoluwih, Seyegan, Sleman.  Seperti biasanya event yang menyuguhkan sajian musik jazz ini unik.  Acara yang digagas oleh komunitas Jazz Mben Senen, acara yang biasa diadakan di Bentara Budaya Yogyakarta, depan kantor Kompas Jogja, selalu berjalan meriah.

Uniknya musik jazz yang biasanya sejalan dengan alunan musik rumit dan diadakan di tempat yang berkelas, digelar justru di salah satu dusun yang cukup jauh dari pusat kota Jogja.  Saya terakhir kali mengikuti acara itu pada tahun 2016 yang diadakan di Dusun Kwagon Desa Sidorejo Kecamatan Godean Sleman.

Tahun ini kembali tak bisa ikut menyaksikan secara langsung. Acara yang bertema Kena Jazz-e, Tetep Bening Banyune berlangsung sedari sore hari pada tanggal 19 November kemarin.  Untung masing bisa menonton secara streaming dari akun instagram Ngayogjazz.

Terlepas dari musik-musik berkualitas yang disajikan di enam panggung yang tersedia, yang juga masing-masing bernama unik yaitu nama-nama ikan, tata suara yang bagus.  Pagelaran musik yang diadakan di dusun ini secara tidak langsung juga mengangkat perekonomian masyarakat sekitar acara.  Parkir, warung makanan, toilet untuk pengunjung, pengelolaannya diserahkan pada penduduk.

Menyaksikan lewat instagram, menimbulkan penyesalan sendiri karena ragu-ragu menghadirinya.  Soalnya tak cuma suasana panggung, biasanya kampung yang terpilih pun suasananya khas, seperti dulu saat di Kwagon yang pusat pabrik genteng, juga rata-rata kampungnya berada di tengah persawahan yang asri.

Tak terbayang kan nonton musik jazz di dusun di tengah persawahan, dan tak perlu membeli tiket masuk, cukup memikirkan cara menuju venue, karena relatif mudah didatangi jika pakai kendaraan pribadi.  Pertunjukan yang berlangsung sampai malam hari itu pun menghadirkan musisi dan penyanyi yang keren.  Seperti kemarin beberapa yang hadir sebagai penampil adalah Barry Likumahuwa Jazz Connection, Monita Tahalea dan Kua Etnika.

Semoga tahun depan bisa kembali menyaksikan even yang sudah dua tahun tidak dilaksanakan akibat adanya pandemi.  Selalu rindu akan acara musik yang unik dan keren itu, apalagi tak cuma urusan nonton di depan panggung, interaksi dengan masyarakat sekitar juga hiburan tersendiri.   Acara musik yang tak akan pernah ditemui di tempat lain selain di Jogja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline