Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

The Little Prince: Kisah tentang Anak Kecil dan Masalah Orang Dewasa

Diperbarui: 20 November 2022   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dari fiaf.org

Grown-ups really are very strange.

The Little Prince adalah salah satu buku yang sangat ingin saya baca sejak lama, walaupun sempat ragu apakah saya akan memahami isi bukunya.  Sekilas yang pernah saya baca, hanya sekilas, super sekilas, bahwa buku ini sangat penuh dengan berbagai analogi.  Itu saja yang saya ketahui dan ingin saya ketahui.  Sisanya tak pernah mau tahu, saya tak pernah membaca review atau resensi tentang buku itu, takut nanti unsur kejutannya hilang.  Tak ingin mendapatkan petunjuk sedikit pun tentang isi bukunya secara keseluruhan.

Seorang kawan pernah menyatakan bahwa the Little Prince adalah buku favoritnya, sampai-sampai dia mengkoleksi beberapa terbitan dan versinya.  Memang saking terkenalnya buku itu diterjemahkan sampai kelebih dari 250 bahasa di dunia.

Buku yang saya sendiri bingung memasukkannya ke dalam genre apa itu pertama kali diterbitkan pada tahun 1943 dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Prancis.   Pengarangnya, Antoine de Saint-Exupry hilang dan dinyatakan wafat pada tahun 1944, setahun setelah bukunya terbit.  Meninggalnya pun heroik, karena tertembak jatuh saat menaiki pesawat di atas Mediterania. 

Profesinya selain penulis adalah pilot.

Mungkin karena itu, tokoh utama dalam cerita The Little Prince adalah seorang pilot yang pesawatnya terjatuh di sebuah gurun dan bertemu dengan pangeran dari planet antah berantah.  Percakapan mereka berdualah inti utama dari isi buku ini, walau isinya lebih banyak diisi berbagai pertanyaan kecil dari negeri yang kecil, yang seringkali bingung dengan permasalaha dan pemikiran orang dewasa, atau mungkin lebih tepatnya orang tua, orang-orang yang sudah mulai beranjak menua.

Buku sebanyak 114 halaman (jumlah halaman dalam terjemahan bahasa Inggris yang saya beli) yang terdiri dari 27 bab ini diawali tentang masa kecil sang pilot, yang menceritakan saat menggambar seekor gajah yang ditelan oleh ular Boa, dia bisa membayangkan gajah yang berada dalam perut ular, walau orang lain yang melihatnya mempermasalahkan gambar yang lebih mirip topi Fedora.

Sampai akhirnya dia diminta oleh pangeran kecil untuk menggambar seekor domba, dan gambarnya tidak pernah pas dan tak menyenangkan hati sang pangeran, sampai akhirnya justru sebuah gambar yang kondisinya mirip sewaktu dia menggambar ular penelan gajah di masa kecil, itu yang membuat pangeran senang.

Bab-bab berikutnya lebih banyak diisi oleh kisah petualangan pangeran dari bermacam planet dengan bermacam penghuninya yang rata-rata orangtua berikut pemikirannya yang tak dimengerti oleh pangeran, sampai akhirnya dia terdampar di planet Bumi, dan bertemu dengan sang pilot.

Buku ini ajaib memang, saya pikir bisa dibaca oleh segala macam usia, karena setiap orang yang membacanya kemungkinan akan mempunyai versi terjemahan yang berbeda-beda di otaknya.  Mungkin anak kecil yang membacanya seakan-akan membaca kisah petualangan seorang anak kecil antar planet, orang dewasa atau orangtua mungkin menganggapnya buku filosofi yang berisikan banyak perenungan yang mendalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline