Almira Bastari lagi-lagi sukses menggambarkan kehidupan anak muda urban yang berjuang dalam hidupnya, berusaha bergerak dan bertahan hidup di padatnya ibukota tanpa melupakan masa depan yang harus direncanakan dengan sebaiknya.
Novel bejudul Home Sweet Loan berkisah tentang kehidupan seorang Kaluna, perempuan di usia tigapuluhan yang bekerja di bagian umum sebuah perusahaan, yang bertahun-tahun menabung demi mendapatkan tempat tinggal impiannya. Bersama tiga sahabatnya Danan, Maya dan Tanisha yang juga punya impian yang sama.
Selain kasih persahabatan dengan tiga anak muda itu, Kaluna juga dihadapkan pada masalah di keluarganya dan kekasihnya, yang masing-masing seperti menilai orang dengan kacamatanya sendiri, terkecuali kedua orangtuanya yang adakalanya merasa bersalah karena merasa tidak mampu memberikan fasilitas yang cukup untuk anak-anaknya.
Ending cerita ini sebenarnya sudah bisa tertebak pada seratus halaman pertama, akan tetapi tetap saja menyenangkan menikmati lembar demi lembar kisah perjalanan Kaluna dalam menghadapi kelakuan sahabat, masalah saudara, tuntutan kekasih serta permintaan bos terkait padatnya pekerjaan di kantor yang harus ditangani.
Di tengah cerita pembaca juga akan disuguhi tips menarik cara mengelola keuangan yang baik sampai dengan bagaimana pentingnya mencatat serta mengarsipkan pekerjaan dengan detil. Selain itu juga ada tips terkait hal-hal yang perlu dicermati saat memutuskan untuk membeli sebuah hunian, baik berupa rumah maupun unit apartemen. Bonus yang sangat menyenangkan.
Novel ini berhasil membuat saya mengumpat di pertengahan kisah sehingga harus diam menarik napas, karena cerita yang dikisahkan seperti melihat kisah nyata di depan mata. Penulisnya berhasil menyampaikan emosi yang tersirat pada pembaca, sehingga apa yang Kaluna rasakan serasa ikut pula hadir mempengaruhi perasaan.
Seperti judulnya, novel ini intinya berkisah tentang rumah, home, bukan sekedar rumah dalam bangunan fisik berbahan beton yang dingin, akan tetapi rumah yang hangat tempat tujuan akhir yang menyenangkan sepulang lelah seharian menghadapi dunia. Kisahnya sedemikian hangat untuk dibaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H