Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

TERVERIFIKASI

pesepeda. pembaca buku

Mengetik Artikel di Jendela, iOS, Linux, Chrome atau Hape?

Diperbarui: 24 Oktober 2022   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Tak terasa hari ini genap sebulan sudah bergabung dengan kompasiana, dulu rasanya pernah juga membuat akun di sini, tapi lupa nama akunnya, jadilah akhirnya ingin menulis lagi di sini gara-gara tergoda dengan tulisan kawan sekolah itu.

Rasanya semua platform pernah dicoba untuk menuliskan artikel di sini, tentu dengan segala kebaikan dan beberapa duka yang dialami, sebenarnya pakai apa saja bisa, yang penting niat sepertinya.

Jendela

Tentu saja ini adalah yang biasa dipakai, tapi nyatanya rasanya malah belum pernah mengetik menggunakan aplikasi di windows.  Kebetulan tak punya leptop yang memakai windows.  Sebenarnya OS (operating system)-nya bagus dan jelas stabil, tentu dengan catatan menggunakan program yang original.  Kalau bajakan mesti ada peringatan yang menyebalkan, terutama kalau menggunakan office, jadi sulit bahkan tak bisa mengedit.  Selain itu seringkali update yang perlu waktu yang lama.

Sepertinya masalah waktu inilah yang membuat enggan menggunakan windows akhir-akhir ini, soalnya sudahnya booting lama, nanti pas off pun perlu waktu lama, tak cocok untuk yang manusia yang tidak sabaran macam saya.  Belum lagi ancaman bermacam virus dan kerabatnya yang doyan sahabatan dengan jendela. Duh.

iOS

Ini adalah OS favorit karena tentu saja ringan, simpel dan relatif aman.  Menghidupkannya tak perlu waktu lama, begitu pula kala mematikannya.  Apalagi sering tak dimatikan juga, dibiarkan mati suri saja, soalnya praktis pas ditutup mati sendiri, saat dibuka ya auto hidup lagi.

Bagian menyenangkan tentu saja layarnya yang nyaman di mata, dan mengetik di tempat remang-remang dan gelap pun bisa karena keyboard ada lampunya.  Soal layar memang tak menemukan kenyamanan yang sama di komputer lain, ya mau gimana lagi.  Kelebihan lainnya tentu saja battery-nya yang relatif awet, nge-charge juga cepat, jadi tak perlu colok-colok dalam jangka waktu yang lama.

Linux

Ini adalah alternatif kedua selain iOS, kebetulan di komputer kantor terinstal linux Debian yang dipilih karena terkenal ringan dan relatif gampang dipergunakan, tak ubahnya seperti menggunakan OS yang lain.  Update juga gampang, dan yang terpenting lagi-lagi urusan menghidupkan-mematikan yang cepat, tak perlu waktu yang lama.

Kelebihan linux tentu saja karena OS dan semua aplikasinya gratis karena bersifat open source, apa aja tersedia asal mau sedikit repot mencari dan menginstalnya. Sedikit saja, kok repotnya.  Banyak pilihan linux yang bisa dipakai, menyesuaikan spesifikasi komputer yang dimiliki, tapi Debian selalu menjadi pilihan karena ringan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline