Berdasarkan pengalaman selama sekolah dan kuliah ini, mungkin bisa dijadikan panduan singkat bagi yang sekolahnya jauh dari rumah dan orangtua. Salah satu yang patut diperhatikan selain biaya sekolah dan kuliah, tentu saja terkait dengan makanan dan tempat tinggal. Tiga alternatif ini tentu saja menjadi pilihan utama saat harus merantau untuk menuntut ilmu.
Mungkin kali ini dipersempit bagi mahasiswa yang kuliah saja, soalnya untuk sekolah sekolah yang memang menyediakan asrama di komplek sekolah, biasanya mewajibkan siswanya untuk masuk asrama, terlebih bagi siswa baru. Lebih khusus lagi bagi yang masuk pondok pesantren, rata-rata mewajibkan santrinya untuk bermukim di asrama.
Asrama.
Ada dua macam asrama yang biasa ada di kota tempat perguruan tinggi berada, yaitu asrama yang disediakan kampus dan yang merupakan aset dari provinsi atau kabupaten/kota tempat mahasiswa berasal.
Semisal di Jogja, di sekitar kampus UGM saja ada beberapa mahasiswa yang disediakan kampus untuk mahasiswa, baik yang khusus putri seperti Kinanti Residence atau asrama Darmaputera yang khusus untuk mahasiswa putra.
Sedang asrama yang disediakan oleh asal mahasiswa tentu saja ada dan banyak, di Jogja sendiri rata-rata setiap provinsi menyediakan asramma bagi para mahasiswa perantau dari daerahnya, bahkan kebanyakan tiap kabupaten/kota pun mempunyai asrama mahasiswa masing-masing.
Seperti Provinsi Kalimantan Selatan sendiri mempunyai 3 lokasi asrama di Jogja, 2 asrama di Surabaya, belum lagi di Bandung dan di Malang. Mahasiswa di kota-kota besar memang tak usah risau akan keberadaan asrama.
Kelebihan hidup di asrama adalah hidup serasa di kampung halaman karena berkumpul dengan mahasiswa serumpun, walau tantangannya adalah harus membaur dengan masyarakat dan memegang prinsip di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Tentu saja tiap asrama juga punya aturan masing-masing yang relatif ketat, karena membawa nama kampus maupun nama daerah, jadi tak bisa sebebas di kos.
Kelebihan lainnya adalah biaya tinggal yang relatif murah, karena tiap asrama biasanya disubsidi oleh kampus maupun daerah, bahkan untuk asrama daerah kebanyakan tak perlu memikirkan iuran listrik dan pdam karena sudah ditanggung anggarannya oleh daerah. Timbal baliknya tentu saja karena asrama adalah aset daerah jadi harus dijaga, baik fisik maupun citranya di masyarakat sekitar.
Kos
Kata tempat yang konon diserap dari bahasa Belanda "in de kost" yang artinya makan di dalam ini, menjadi pilihan utama mahasiswa yang kuliah di kota. Selain relatif "bebas", biasanya berbagai fasilitas tersedia tergantung besar sewa ditentukan pemilik kos-kosan. Tentu saja sewa kos relatif mahal, tergantung lokasi kota di mana mahasiswa menuntut ilmu.